Kerajaan demak adalah kerajaan islam pertama di Jawa. Kerajaan Demak menjadi pusat penyebaran agama islam di Jawa di bawakepemimpinan Raja pertamanya. Berdiri pada abad ke-16 M. Pendiri kerajaan Demak adalah Raden Patah. Raden patah adalah putra Raja Majapahit dan istrinya yang berasal dari China dan menjadi mualaf Kerajaan Demak menajdi pusat penyebaran agama islam di bawah Kepemimpinan Raden Patah dengan adanya peran Wali songo. Periode ke Pemimpinan Raden Patah adalah fase awal semakin bekembangnya ajaran Islam di Jawa. Sebelum menjadi sultan, Pati Unus terkenal dengan keberanian nya sebagia panglima perang. Pati Unus memimpin penyerbuan kedua ke Malaka melawan Portugis pada 1521. Pati Unus wafat pada pertempuran tersebut.
MASA KEJAYAAN KERAJAAN DEMAK
Sultan Trenggana membawa kesultanan Demak mencapai masa kejayaan. Wilayah Demak meluas hingga ke Jawa bagian timur dan barat. Pada 1527, pasukan islam gabungan dari Demak dan Cirebon yang di pimpin Fatahillah atas perintah Sultan Trenggono berhasil mengusir Protugis dari Sunda Kelapa, Tuban, Surabaya, Pasurusan, Malang, dan Blambangan. Dengan adanya kekuasaan yang dimiliki pemerintahan Sultan Trenggono akhirnya kerajaan berhasil menyebarkan agama Islam secara luas dikatakan pada saat itu Kerajaan Demak merupakan Kerajaan Islam terkuat di Jawa.
MASA KERUNTUHAN KERAJAAN DEMAK
Kerajaan Demak runtuh terjadi setelah Sultan Trenggana meninggal pada 1546 M adanya dendam Arya Penangsang setelah meninggalnya Sultan Trenggana, Kerajaan Demak mengalami krisis politik yang di sebabkan perebutan kekuasaan tertinggi antara Arya Penangsa dan Sunan Prawoto. Sunan Prawoto di angkat menjadi Raja Demak untuk menggantikan Sultan Trenggana pada 1546. Dan adanya pembrontakan Adipati Hadiwijaya, penguasa panjang pada 1556. Pemberontakan Hadiwijaya disebabkan oleh Arya Penangsang yang membunuh Sunan Prawata dan Pangeran Kalinyamat. Pemberontakan Adipati Hadiwijaya menyebabkan runtuh nya Kerajaan Demak dan menjadi Wilayah kekuasaan Kesultanan Panjang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H