[Sumbawa, 21 Juni ] -- Duhan Darmawanyah, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) angkatan 2023, menorehkan prestasi di arena pencak silat. Kecintaannya pada seni bela diri ini bermula sejak ia masih duduk di bangku SMA kelas 1 pada tahun 2020, saat ia memutuskan untuk bergabung dengan perguruan silat PAGAR NUSA. Menurutnya, yang membuat pencak silat ini menarik adalah dari seni gerakannya yang indah di lihat dan pencak silat di indonesia ini sangat beragam namun dapat bersatu membela dan melestarikan budaya indonesia itulah yang membuat silat ini istimewa.
Dedikasi dan latihan keras Duhan di PAGAR NUSA membuahkan hasil. Ia berhasil meraih berbagai prestasi di berbagai kejuaraan pencak silat, baik di tingkat lokal maupun regional. Salah satunya yaitu mengikuti perlombaan [Purwekerto Campionship, Pencak Silat] yang diselenggarakan tanggal 25-26 Mei yang diadakan di Purwokerto. Karena kegigihan dan persiapan selama berbulan-bulan ia membuahkan hasil dengan raihan juara 1.
" Perlombaan di purwokerto jawa tengah menjadi pengalaman berharga bagi saya selain berhasil menjadi juara 1 membawa nama kampus, serta menjadi peserta yang mewakili provinsi NTB termasuk kategori peserta paling jauh bersama NTT, saya dan rekan M. Reza Julianto mahasiswa FEB mewakili kampus untuk mengikuti ajang di purwokerto," ungkap Duhan.
"Harapan terbesar saya untuk pencak silat kedepannya adalah pencak silat di indonesia dapat berkembang dan tentunya menciptakan kedamaian dan rasa aman, terutama bagi anak-anak muda untuk tidak menyalahgunakan ilmu beladiri sebagai alat untuk mengolok atau membulli sesama, namun sebaiknya di gunakan untuk hal yang bermanfaat dan meraih prestasi yang lebih baik," ungkap Duhan.
Kisah Duhan Darmawanyah menjadi bukti bahwa dengan tekad, disiplin, dan kerja keras, seseorang dapat meraih prestasi di bidang apa pun yang mereka pilih, bahkan di luar bidang akademis. Ia adalah inspirasi bagi generasi muda untuk mengejar mimpi mereka tanpa batas dan menunjukkan bahwa pencak silat dan hukum bukan hanya dua dunia yang bertolak belakang, tetapi dapat saling memperkuat dan memperkaya kehidupan seseorang.
Penyusun:
1. Latifa (231004020)
2. Diaz Ahmad Fahrezi (231004017)