Hai Kompasianer, berlibur ke kampung halaman kala libur panjang memang sangat menyenangkan.
Selain bertemu dengan sanak keluarga, kita juga dapat menikmati beragam aktivitas baru bahkan kita juga dapat bernostalgia atau mempelajari hal baru di kampung halaman.
Upacara tanam padi adalah hal yang paling kutunggu ketika berlibur di kampung. Eh, iya kampungku berada di Dusun Krajan Kelurahan Mojosari dan Kecamatan Puger, Kabupaten Jember.
Upacara tanam padi juga biasa disebut dengan wiwitan (permulaan). Aktivitas ini merupakan salah satu contoh dari wujud budaya yang dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di daerah tersebut.
Sejak kecil, anak-anak sudah sangat familiar dengan upacara tanam padi. Mereka kerap ikut-ikutan upacara tanam padi jika bertepatan dengan hari libur sekolah.
Secara tidak langsung anak-anak sedang mempelajari kebudayaan di lingkungan mereka. Diharapkan kelak mereka dapat melestarikan kebudayaan upacara tanam padi yang sudah dilaksanakan secara turun temurun
Upacara tanam padi dijadikan sebagai sarana untuk memohon kepada penguasa alam agar diberi hasil yang melimpah kelak jika panen.
Ritualnya sama seperti proses menanam padi pada umumnya. Namun pada bagian bagian proses tertentu ada sesaji yang harus dipersembahkan.
Mari kita simak proses upacara tanam padi di Kelurahan Mojosari
Labuan menjadi pembuka pada upacara tanam padi. Kegiatan ini menandai mulainya proses menanam padi, yaitu dengan cara meletakkan satu takir pada aliran air irigasi.