Lihat ke Halaman Asli

LA TIF

Mahasiswa UIN IB padang

Membaca yang Efektif

Diperbarui: 24 Juni 2021   10:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Membaca yang efektif

Unesco menyebutkan data indonesia urutan nomor dua dari bawah perihal dunia literasi. indonesia di atas bostwana (61) dan di bawah thailand(59) riset yang di lakukan central connectitcut state university pada maret 2016 silam , artinya minat baca sangat rendah di indonesia menurut data UNESCO hanya 0.001%, dari 1000 orang indonesia hanya 1 orang yang rajin membaca.

Sedangkan lembaga riset digital marketing emarketer mempekirakan pengguna aktif smartphone di indonesia  lebih dari 100 juta orang pada tahun 2018 lalu. Kisaran 60 juta penduduk indonesia memiliki gadget urutan kelima kepemilikan gadget di dunia.

Jangan salah, kecerewetan orang indonesia di media sosial berada pada urutan kelima . menurut data yang diungkapkan wearesocial per januari 2017 meski minat baca kurang tetapi orang indonesia bisa menatap gadget kurang lebih 9 jam sehari dan jakarta lah sebagai kota paling cerewet sepanjang hari,  akun twiter yang berdomisili ibu kota indonesia tersebut aktivitas menuangkan segala bentuk unek-unek atau tweet yang muncul melebihi tokyo dan new york. Begitu juga bandung posisi ke enam jajaran kota teraktif di twitter.

Kesempatan indonesia di jadikan sasaran empuk untuk info provokasi, hoax dan fitnah karena ilmu minimalis , malas membaca buku di tambah aktiv kecerewetannya di media sosial dan kecepatan jari tampa menganalis terlebih dahulu untuk like dan shere informasi yang belum tentu kebenaranya.

Lalu bagaimana cara  membaca buku yang efektif dan tidak membosankan?

1.    Jangan finish reading dalam membaca

Karna belum mendapatkan apa-apa dari paragraf pertama kita terpacu untuk menyelesaikan bacaan lataknya suatu pekerjaaan yang harus di selesaikan, membaca dengan dipaksakan untuk selesai  hanya membuang waktu kita saja.

2.    Baca table of content lalu skim ke konten yang di sukai.

Merasa di bohongi oleh judul bukunya, coba cek table conten lalu pilih sub judul yang kira-kira kita suka, karna sejelek apapun buku pasti ada salah satu premis yang bisa berguna bagi pengetahuan kita.

3.    Pengulangan secara verbal

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline