Pemasangan Panel Surya Pada Kapal Waecicu Untuk Kapal Sekolah di Lombok: Inisiatif Edukasi dan Lingkungan oleh Mahasiswa KKN

Semarang, 21 Agustus 2024 - Pada minggu keempat Agustus 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) bersama para pekerja berhasil melaksanakan pemasangan energi ramah lingkungan berupa panel surya di kapal Waecicu, yang berfungsi sebagai kapal sekolah di Lombok. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mendukung operasional kapal, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi masyarakat dan para pekerja terkait pentingnya penggunaan energi terbarukan.

Tujuan utama dari pemasangan panel surya ini adalah untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dengan memperkenalkan dan mengimplementasikan penggunaan energi terbarukan di kapal sekolah. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dan pekerja akan lebih memahami dan mengapresiasi pentingnya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, yang berdampak pada penurunan emisi karbon serta pelestarian lingkungan laut di sekitar Lombok.

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendukung pendidikan berkelanjutan dengan menyediakan kapal sekolah yang didukung oleh energi bersih. Kapal Waecicu diharapkan menjadi contoh nyata bagi para siswa dalam memahami pentingnya energi terbarukan, sekaligus meningkatkan efisiensi operasional kapal dengan mengurangi biaya operasional melalui penggunaan energi surya.

Namun, pelaksanaan kegiatan ini tidak tanpa kendala. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah kurangnya pemahaman teknis terkait teknologi panel surya di kalangan masyarakat dan sebagian pekerja. Hal ini memerlukan upaya ekstra dalam edukasi dan sosialisasi untuk memastikan bahwa semua pihak dapat memahami dan mendukung implementasi teknologi ini.

Dengan jumlah peserta yang terdiri dari mahasiswa KKN dan pekerja lokal, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif tidak hanya bagi operasional kapal sekolah, tetapi juga sebagai inspirasi bagi masyarakat lokal untuk mengadopsi solusi energi terbarukan dalam kehidupan sehari-hari. Kapal Waecicu diharapkan menjadi contoh yang bisa direplikasi di wilayah lain, baik di Lombok maupun di daerah lain di Indonesia, dalam rangka mendukung transportasi dan pendidikan yang ramah lingkungan.