Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Membiasakan Diri Mengumpulkan Tugas Tepat Waktu

Diperbarui: 18 Juni 2022   23:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ILUSTRASI: kegiatan belajar mengajar dari rumah/ /pixabay/hatice97erol e caption

     Semenjak pertama kali kasus Covid-19 terdeteksi masuk di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020, kegiatan manusia sehari-hari berubah drastis terutama pada sistem belajar mengajar. Dimulai yang biasanya kita menghirup udara segar dengan bebas, duduk dan mendengarkan penjelasan guru di kelas, ngobrol dengan seorang teman tanpa adanya aturan jarak, masuk sekolah tanpa dengan melakukan swab sampai muncul aturan adanya Lockdown, PJJ, PPKM, aturan ganjil genap, dan sebagainya. Dengan hal ini banyak orang cerdas melakukan inovasi-inovasi pembelajaran baru dengan mengembangkan kecanggihan teknologi untuk tetap bisa melakukan aktivitas sehari-hari, misalkan belajar daring melalui aplikasi (Zoom, Google Meet, Gmail, Google Doc, Google Classroom, You Tube, Tik Tok). Setelah berjalannya waktu kasus Covid-19 di Indonesia semakin membaik, lalu muncullah adanya sistem Blended Learning yang artinya melakukan metode pembelajaran dengan cara campuran baik offline maupun online.

     Adanya pelajaran Blended Learning peran guru adalah harus bisa menyesuaikan metode pembelajaran yang digunakan dari pertemuan langsung ke pertemuan virtual yang harus sama-sama bisa dipahami antara guru dan peserta didik. Misalnya, pertama dengan menerangkan materi dengan metode permainan agar siswa tidak tegang, bosan, jenuh dan materipun dapat diterima dengan mudah serta menyenangkan. Kedua memberikan tugas yang ringan, ringan di sini berarti bahwa materi yang disampaikan sebelumnya benar-benar paham dan sudah masuk di memori peserta didik, dengan memberikan batas waktu sesuai bobot soal yang diberikan agar peserta didik tidak merasa diberatkan sampai akhirnya bisa mengumpulkan tugas tepat waktu dengan penuh semangat. Tips-tips agar bisa mengerjakan dan mengumpulkan tugas tepat waktu, antara lain:

  • Memiliki niat untuk mengerjakan
  • Membuat daftar tugas
  • Kerjakan tugas sesuai timeline terdekat
  • Jangan menunda waktu
  • Mengatur waktu dengan sebaik mungkin
  • Memiliki rasa tanggung jawab

Jadi dengan adanya tips-tips tersebut menjadikan dampak positif kepada peserta didik. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa pengaruh burukpun ada di zaman melenial ini, banyak peserta didik yang menyepelekan adanya tugas bahkan menganggap paham dengan mata pelajaranpun dianggap sepele. Sebagaimana yang telah saya lakukan pada tanggal 23 Maret 2002 observasi langsung ke SMK Hidayah Banyumanik jurusan TKJ-B bahwa hasilnya imbang antara valid dan tidak valid. Validitas sering dikatakan dengan kata kesahihan. Validitas merupakan suatu cara untuk melihat apakah ketepatan alat ukur penelitian terhadap isi sebenarnya yang diukur. Oleh karena itu, validitas dapat digunakan dalam memeriksa secara langsung seberapa jauh alat berfungsi. Macam-macam validitas:

  1. validitas isi (Content Validity) merupakan alat ukur sesuai dengan apa yang telah diajarkan berdasarkan kurikulum. Cara menyelidiki validitas isi dengan cara membandingkan materi alat ukur dengan bahan penyusun alat ukur, dengan analisis rasional.
  2. Validitas Konstruk (construct Validity) merupakan konsep bidang ilmu yang merujuk pada kesesuaian antara hasil alat ukur dengan kemampua yang diukur. Cara menyelidiki validitas dengan penyusunan butir soal dapat dilakukan dengan mendasarkan diri pada kisi-kisi alat ukur.
  3. Validitas Ukuran merupakan alat ukur matematika menunjuk pada pengertian seberapa jauh kemampuan siswa yang sudah diajarkan dalam bidang matematika dan yang belum diajarkan. Cara menyelidiki validitas dengan cara dua kelompok siswa diuji dengan alat ukur yang sama. Kemudian lihat perbedaanya melalui nilai rata-rata yang diperoleh.
  4. Validitas Sejalan (Concurrent Validity) merupakan tingkat kemampuan seseorang pada suatu bidang yang ditestkan dengan bidang yang lain memiliki persamaan karakteristik.

Sebagaimana contoh di sini, saya mengambil 20 responden dalam 4 soal dengan  (3,17 soal positif dan 10,26 soal negatif) terkait mengerkajan dan mengumpulkan tugas tepat waktu. Sebagaimana dapat dilihat dalam penggalan tabel observasi berikut dengan menggunakan mixrosoft exel:

Keterangan:

dokpri

dokpri

Penyelesaian:

Untuk n=20 dengan alpha sebesar 0.05 didapat nilai table r=0,444. Karena dikatakan valid jika nilai r hitung hasilnya lebih besar dari r table. Jadi terbukti bahwa semua butir soal tes pada pertanyaan 3 dan 10 mempunyai korelasi signifikan dengan skor total test. Dengan demikian semua test dianggap valid untuk  mengukur hasil belajar peserta didik.

Untuk n=20 dengan alpha sebesar 0.05 didapat nilai table r=0,444. Karena dikatakan tidak valid jika nilai r hitung hasilnya lebih kecil dari r table. Jadi terbukti bahwa semua butir soal tes pada pertanyaan 17 dan 26 tidak mempunyai korelasi signifikan dengan skor total test. Dengan demikian semua test dianggap tidak valid untuk  mengukur hasil belajar peserta didik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline