Lihat ke Halaman Asli

Pada Era Globalisasi Generasi Muda Lebih Tertarik Pada Budaya Asing. Bagaimana Mengatasinya?

Diperbarui: 30 Maret 2023   23:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dewasa ini semakin banyak generasi muda yang lebih tertarik pada budaya asing daripada budaya lokal. Mereka memilih budaya asing dan menjadikannya sebagai gaya hidup budaya baru bagi mereka. Generasi muda di Indonesia memiliki kecenderungan untuk merangkul budaya asing. Hal ini terbukti dengan selera musik, film, dan gaya hidup mereka.

Gaya musik asing paling populer seperti K-Pop dan EDM. Mereka lebih banyak menyukai genre musik seperti itu. Selain itu dalam film asing pun sudah sering mereka tonton seperti film Hollywood, drama Korea, dan drama Cina. Film-film tersebut tampaknya sekarang ini lebih diminati dibandingkan film lokal. Hal ini juga dipengaruhi oleh mudahnya untuk mengakses film-film tersebut melalui aplikasi online.

Generasi muda mulai kehilangan minat dan ketertarikan terhadap budaya lokal menjadi masalah yang semakin serius di Indonesia. Banyak generasi muda yang lebih tertarik dengan budaya asing dibandingkan dengan budaya lokalnya sendiri, hal ini tentu berkaitan dengan perkembangan teknologi dan globalisasi.

Mengingat Indonesia memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam yang harus dilindungi, tentu permasalahan ini semakin memprihatinkan. Budaya Indonesia meliputi tradisi lokal, bahasa, tarian, musik, dan aspek budaya tradisional Indonesia lainnya. Namun sangat disayangkan karena banyak generasi muda Indonesia tidak peduli untuk melestarikan atau mempelajari budaya lokal mereka sendiri. Mereka lebih suka untuk mengikuti tren budaya asing yang sedang ramai dan lebih populer dengan mengakses melalui media sosial.

Hilangnya keragaman dan identitas Indonesia dapat diakibatkan oleh hal tersebut. Budaya lokal berisiko dilupakan atau bahkan punah jika banyak generasi muda lebih tertarik pada budaya asing. Apalagi jika budaya lokal Indonesia tidak dijaga dan dilestarikan, bisa jadi akan kehilangan daya tarik di mata dunia. 

Budaya asing lebih mudah diakses karena perkembangan teknologi dan media sosial di era globalisasi ini. Hal ini tentu memfasilitasi generasi muda Indonesia terhadap berbagai bentuk budaya asing. Namun sebagai generasi muda Indonesia yang patriotik, kita juga harus menghargai dan tetap bangga dengan warisan budaya yang telah dimiliki bangsa kita.

Keunikan dan keindahan budaya Indonesia sebagai bangsa yang kaya akan ragam budaya harus dijaga dan dipertahankan. Setiap daerah, dari Aceh hingga Papua, memiliki tradisi dan adatnya masing-masing. Untuk melestarikan dan lebih mengembangkan budaya lokal Indonesia di masa depan, sangat penting bagi generasi muda Indonesia untuk memahami dan mempelajarinya.

Budaya lokal Indonesia memiliki banyak keunggulan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, bahasa daerah yang mencerminkan identitas dan keistimewaan suatu daerah, tradisi yang mendorong kerja sama dan persatuan, serta kesenian tradisional yang bercerita tentang sejarah dan kehidupan masyarakat.

Menerima budaya asing tidak salah, tetapi kita juga harus menghormati dan melestarikan budaya asli Indonesia agar tidak melemah oleh pengaruh luar. Tentunya hal ini dapat dilakukan dengan memperkenalkan dan menghargai budaya asli kita melalui kegiatan seperti merayakan festival nasional, mempelajari bahasa daerah,menggunakan teknologi dan media sosial untuk mendukung kesenian tradisional Indonesia. dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, di era globalisasi ini kita sebagai generasi muda harus mengingat dan menghargai budaya lokal kita sendiri. Untuk melestarikan dan lebih meningkatkan warisan budaya asli Indonesia. Kita harus bangga terhadap budaya yang dimiliki. Kita sebagai generasi muda sudah seharusnya menjaga dan mempertahankan agar tetap lestari dan berkembang ke depannya agar tidak tertinggal oleh zaman demi generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline