Ia, duduk dibangku malam, dekat taman kota
Sebotol, satu gelas, diminumnya kenangan dg jakung turun naik
Seorang lelaki telah terluka; kenangan berganti tiada
Malam merapat didadanya lalu dibenaknya lalu disekujur jiwa-raganya.
Lampu-lampu seakan berhenti
Meredup pada tubuh sempoyong,
mencipta bayang galau.
Malam berkata pada semua lelaki; bila terluka datanglah padaku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H