Lihat ke Halaman Asli

Belajar Tersenyum dan Melambaikan Tangan

Diperbarui: 24 Juni 2015   10:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Berita besar bisa "diciptakan" dengan penyajian yang menonjol, lay out yang menarik, penempatan di halaman muka, judul yang besar, kolom yang lebar, pemuatan yang berkesinambungan, dan sebagainya. Dikutip dari Teknik Mencari dan Menulis Berita.

Bagiku yang mendapatkan siaran saluran tv-tv Indonesia, tentu merupakan kenikmatan tersendiri, karena ikut mengetahui dan merasakan berbagai kejadian dan berita hangat tentang Indonesia, sehingga walaupun hidup di perantauan, aku merasa lebih mengerti apa yang terjadi di negeriku sendiri. Belakangan ini, pemberitaan saluran tv Indonesia sedang rajin mengangkat pencurian uang rakyat atau penyalah gunaan pemakaiannya, bahasa yang digunakan untuk meliput mereka adalah bahasa koruptor.

Ada beberapa pertanyaan yang meliputi benakku, diantaranya : kenapa mereka yang tertangkap oleh petugas KPK selalu berkata tidak bersalah, senyum lebar selalu menghiasi bibir mereka, dan sesekali bahwa mereka sedang menderita lupa ingatan atau sakit mencret ?

Ataukah tindak tanduk mereka para koruptor dapat dijadikan pelajaran hidup yang berharga dari satu sisi, sisi bagaimana pun berat beban kehidupan atau masalah yang menimpa seseorang, seseorang itu harus tetap berusaha untuk tersenyum dan menutupi berat bebannya dengan ungkapan bahwa ini merupakan hal yang biasa ?

Sementara lambaian tangannya, dapat dijadikan symbol sebuah perpisahan atas segala masalah yang menimpa, dan berganti dengan pojok berita lainnya, bahwa sejak bapak dipenjara, bapak semakin rajin beribadah dan selanjutnya.

Lay out serta pemberitaan terus menerus dan berkesinambungan mengenai satu permasalahan atau mengenai satu pejabat public, akan banyak menyedot pemirsa sehingga dapat menguntungkan pemilik media massa.

Bisakah aku meng lay out kehidupan orang-orang sederhana di kampungku menjadi laik dimuat media massa, agar mereka dapat ikut andil dalam memberi pelajaran dan pengajaran arti sebuah kerja keras pada para koruptor.

Boleh di edit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline