Lihat ke Halaman Asli

Karnadi

Kreator

Meraih Kedamaian Spiritual Dengan Perbanyak Baca Istighfar di Bulan Rajab

Diperbarui: 26 Januari 2024   15:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Ini kita telah sampai dipertengahan bulan Rajab. Bulan Rajab merupakan Salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah Swt.

Kemuliaan bulan Rajab ini telah banyak disampaikan oleh para mubalig maupun para khatib shalat jumat, dan juga bisa kita temukan penjelasanya di tempat kajian-kajian ilmu Agama Islam.

Secara umum berbagai penjelasan tentang kemuliaan bulan rajab berkaitan dengan dorongan untuk memperbanyak beribadah kepada Allah Swat.

Ini karena dalam sebuah hadits yang disampaikan baginda Nabi saat khutbah jumat pada masanya, bahwa di bulan rajab Allah akan melipatgandakan kebaikan-kebaikan dan mengijabah doa-doa serta menghilangkan gelisah ( Ayyuhannas innahu qod adhollakum syahrun adzim, Syahrun rojab, Syahrullohu tudhoafu fihil hasanati wa yustajabu fihidda'awati....).

Namun pada dasarnya beribadah kepada Allah tidaklah memerlukan waktu-waktu khusus. Seorang yang melakukan ibadah baik dibulan Rajab maupun bulan-bulan lainya akan tetap diberi pahala oleh Allah.

Salah satu yang hendaknya kita perbanyak dibulan Rajab ini adalah membaca istighfar atau memohon ampunan kepada Allah Swt. Sebagian ulama' telah mengajarkan bacaan-bacaan istighfar yang bisa diamalkan bahkan hendaknya dilanggengkan ( istiqomah ).

Misalnya saja bacaan istighfar " Robbighfiliy warhamni watub alayya ". Atau bisa memperbanyak bacaan sayyidul istighfar yang telah banyak dikenal Dan dihafal oleh masyarakat.

Terkait istighfar ini pernah suatu hari imam Hasan Al-basri didatangi oleh empat orang yang mengeluh dan meminta solusi masalah mereka.

Orang pertama mengeluh tanahnya kering karena kemarau panjang. Orang kedua mengeluh karena kafakiranya. Orang ketiga mengeluh karena belum memiliki keturunan. Orang keempat mengeluhkan kebunya yang tidak ada number air sehingga gagal panen.

Kemudian imam Hasan Al-basri menyuruh mereka untuk istighfar. Ketika imam Hasan Al-Basri ditanya, kenapa menyuruh mereka istighfar sedangkan masalah mereka berbeda-beda, maka imam Hasan Al-Basri menjawab " aku tidak mengadakan apapun yang berasal Dari diriku sendiri aku hanya menceritakan kisah Nabi Nuh dengan kaumnya".

Dalam Al-quran surat Nuh ayat 10-12 berbunyi " fakultus taghfiru robbakum innahu kana ghoffaro, yursilis sama'a midroro, wayumdidkum biamwalin wa banin wa yaj'allakum jannatin wa yaj'allakum anharon" ( Artinya : Maka aku katakan kepada mereka mohonlah ampun kepada Tuhanmu Sesungguhnya Dia Maha pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan lebat. Dan membanyakkan harta Dan anak-anakmu. Dan menjadikan untukmu kebun-kebun. Dan menjadikan untukmu sungai-sungai ).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline