Lihat ke Halaman Asli

JONATHAN.WS

LAKI-LAKI

Jangan Jadikan Pemilihan Fungsionaris GPIB Ajang Politik Praktis

Diperbarui: 14 September 2021   23:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Semalam saya di kejutkan dengan Suara deringan telpon sekitar pukul 23 : 00 WIB.

Akupun mengangkat telpon tersebut ternyata dari Kota Makassar, 

hallo apa sudah tidur nyong , sambil berkelakar aku menjawab kalau sudah tidur pasti tidak akan akan telpon bapak Pendeta.

Rupahnya beliau menelpon tengah -tengah malam hanya bertanya seputar perkembangan anugerah Bekasi.......................ajeh deh

Dia berceritera ada seorang pendeta sementara menggalang kekuatan menyelang Persidangan sinode Gereja Protestan Indonesia di Bagian Barat diapun berceri katanya tentang KEGAGALAN  FUNGSIONARIS MAJELIS SINODE GPIB XX ,termasuk didalamnya dia ungkapkan dan berceritera tentang Kegagalan menangani menangani masalah Jemaat GPIB Anugerah Bekasi.

Ceritera Bapak Pendeta tersebut disandur dari seorang Pendeta senior yang sementara Tour berkampanye menyelang persidangan sinode ke XXI di Surabaya dan juga mungkin ceritera yang kesekian kalinya aku dengarkan.

Mendengar ceritera tersebut , ngantukku pun jadi hilang bahkan terasa perutku jadi lapar,  pada hal waktu Jakarta sudah dini hari apalagi waktu Indonesia bagian tengah pasti sudah masuk sholat subuh lah

Akhirnya akupun angkat bicara , sambil mendongen sama bapak pendeta tersebut.

Ternyata selama ini masalah Polemik Jemaat di Jemaat GPIB Anugerah Bekasi  masih sexi dan menjadi Komsumsi dan Jembatan orang-orang yang munafik yang jadikan pertikaian Jemaat di Anugerah Bekasi yang sudah berlalu dan selesai dan masih saja ada kelompok yang membesar-besarkan dengan bumbu omong kosongnya  untuk mencapai Tujuan Mereka  agar berkuasa di medan Merdeka Timur 10

Saya merenungkan sejenak bagaimana Seorang Sekertaris Organisasi Gereja yang besar dan punya kantor di dekat Istana Presiden rela berseberangan dengan koleganya hanya untuk membela dan menjaga agar kelompoknya dimasa persidangam mendatang tetap eksis dan Masuk Menjadi Fungsionaris Majelis Sinode.

Belum lagi bergentayangan Postingan - postingan di Sosial media bernada kampanye untuk menarik simpati , bahkan ada seorang Pendeta telah menyusun tim sukses bahkan menyuruh orang lain berbicara karena malu-malu kucing menaikan pamornya bahkan akhir-akhir ini tampil beda dengan memasang Foto di titipin kata kata halus seakan-akan mencari simpati dari Para Koleganya agar dia dapat di dukung berkuasa di Medan Merdeka Timur 10

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline