Lihat ke Halaman Asli

Lastri Lina Erliyawati

Mahasiswi Program Studi Sastra Indonesia Universitas Pamulang

Tri Wahyudi: Perjalanan Menjadi Abdi Negara Lewat PNS

Diperbarui: 14 Juni 2022   17:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tri Wahyudi merupakan salah satu peserta yang lolos dari ribuan orang yang mengikuti tes CPNS 2021 yang diumumkan pada November lalu. Saat diwawancarai pada Minggu, (5/6/2022), laki-laki berusia 22 tahun yang akrab disapa Yudi ini, menceritakan perjalanannya mengikuti Tes Sekolah Kedinasan dan CPNS untuk menggapai mimpinya sebagai abdi negara. "Abdi negara itu tidak harus menjadi Polisi atau TNI, PNS dan lulusan Sekolah Kedinasan juga bisa dikategorikan sebagai abdi negara" tuturnya.

Sebelumnya, Yudi merupakan karyawan di salah satu restoran cepat saji ini memilih untuk ikut tes CPNS dan Sekolah Kedinasan agar mendapatkan pekerjaan tetap sekaligus mengabdi pada negara. "Niatnya itu supaya dapat pekerjaan yang tetap. Sebelumnyakan sempat kerja di salah satu restoran cepat saji, tapi status kerjanya masih kontrak. Akhirnya beberapa tahun setelah kerja disitu mulai kepikiran untuk kedepannya nanti, bagaimana caranya supaya dapat pekerjaan yang tetap dan menjadi abdi negara juga cita-cita dari kecil" jelasnya.

Perjalanan Yudi untuk mewujudkan mimpinya ini sangatlah tidak mudah. Mengikuti tes dibeberapa Sekolah Kedinasan dan juga tes CPNS sejak tahun 2018 sampai akhirnya dinyatakan lolos CPNS pada tahun 2021. "Awalnya dari lulus sekolah sekitar tahun 2018 ikut seleksi taruna Poltekim, tapi gagal di tes Pantaukhir. 

Kemudian coba lagi di tahun 2019, tapi cobanya di taruna Poltekip dan ternyata gagal di tes SKD. Lanjut ikut tes CPNS 2019, berhubung waktu itu masih pandemi Covid-19 jadi ada jeda waktu agak lama dari satu tes ke tes yang lain. Di jeda waktu itu, saya coba lagi daftar Poltekip tahun 2020. 

Seiring berjalannya waktu, ternyata tes Kesamaptaan bentrok jadwalnya dengan tes CPNS. Waktu itu saya pilih ikut tes Poltekip karena menurut saya peluang lolosnya lebih besar, tapi ternyata gagal di tahap akhir. Setelah itu coba lagi tes CPNS tahun 2021. Tes demi tes diikuti, Alhamdulillah dinyatakan lolos CPNS pada saat itu" ungkapnya.

Tentunya tidak sedikit peserta yang mendaftar CPNS ini. Ribuan orang tercatat sebagai pendaftar CPNS tahun 2021. "Saat mendaftar saya memilih bagian penjaga tahanan. Yang mendaftar waktu itu sekitar 6-7 ribuan peserta, tapi hanya 95 orang yang diterima. 82 orang penjaga tahanan dan salah satunya saya, 13 orang untuk perawat, penyuluh hukum dan administrasi hukum untuk wilayah Banten" jelasnya.

Setelah pengumuman pada November lalu, peserta CPNS yang lolos tidak langsung berada di tahap pengangkatan sebagai PNS. Mereka harus melewati proses pelatihan selama kurang lebih satu tahun sesuai penempatannya berdasarkan domisili. "Saat ini statusnya masih CPNS, masih harus melewati pelatihan selama kurang lebih satu tahun.

Sekarang saya dinas di lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang sebagai Satgas P2U atau penjaga pintu utama. Tugasnya itu membuka dan menutup pintu utama sesuai SOP, menggeledah orang atau barang yang masuk ke dalam kawasan lapas, mengisi buku laporan lalu lintas pintu utama, menjaga ketertiban lapas dan masih banyak lagi" jelasnya.

Yudi juga menjelaskan bahwa semua perjalanannya ini tidak lepas dari usaha, niat, doa dan restu dari kedua orang tuanya. "Semua ini tidak lepas dari doa restu orang tua, kesabaran dan perjuangan dari diri saya sendiri" lanjutnya. "Niat, usaha dan doa. Niatnya tulus dari hati, berusaha dan belajar dengan tekun, jangan lupa berdoa sama minta restu orang tua juga penting" tutupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline