Lihat ke Halaman Asli

Penempatan Tenaga yang Tidak Sesuai dengan Kompetensi

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Rumah sakit merupakan organisasi yang padat modal, padat sumber daya manusia, padat tehnologi dan ilmu pengetahuan serta padat regulasi. Sumber daya manusia merupakan elemen organisasi yang sangat penting. Sumber daya manusia merupakan pilar utama sekaligus penggerak roda organisasi dalam upaya mewujudkan visi dan misinya. Karenanya harus dipastikan sumber daya ini dikelola dengan sebaik mungkin dan ditempatkan dalam jabatan yang sesuai dengan kualifikasinya agar mampu memberi kontribusi secara optimal agar mampu meningkatkan mutu pelayanan.

Kompetensi karyawan merupakan salah satu elemen penting dalam menentukan keberhasilan industri rumah sakit. Kompetensi adalah kemampuan yang harus dimiliki seorang atau setiap pekerja/karyawan (individu) untuk dapat melaksanakan suatu pekerjaan atau jabatan secara sukses (efektif, efisien, produktif dan berkualitas) sesuai dengan visi dan misi organisasi/perusahaan.

Manajemen keuangan dan SDM di Rumah Sakit merupakan salah satu aspek pendukung pelayanan. Keuangan merupakan salah satu kegiatan dalam proses identifikasi kebutuhan untuk pelaksanaan pengembangan manajemen secara keseluruhan. Hasil akhir dari sebuah pengelolaan manajemen keuangan dan akuntansi berupa laporan keuangan. Laporan keuangan akan bermanfaat apabila informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dapat dipahami, relevan, andal dan dapat diperbandingkan.

Kompetensi adalah kombinasi pengetahuan, keterampilan, sikap dan prilaku, dan tujuan dari kompetensi manajemen adalah:

1.Melaksanakan manajemen dengan efektif;

2.Dapat bekerja sesuai jabatannya;

3.Dapat melaksanakan tanggung jawab.

Dapat diambil kesimpulan bahwa kompetensi adalah kombinasi antara ketrampilan, pengetahuan, sikap dan prilaku yang tercermin melalui perilaku kinerja yang dapat diamati, diukur dan dievaluasi sesuai dengan jabatan untuk mencapai tujuan organisasi.

Menurut Rozenzweig, organisasi dipandang sebagai:

-Sistem sosial, yaitu orang-orang dalam kelompok

-Integrasi atau kesatuan dari aktivitas-aktivitas orang-orang yang bekerjasama

-Orang-orang yang berorientasi atau berpedoman pada tujuan bersama

Sumber daya manusia yang ada di rumah sakit terdiri dari : 1) Tenaga kesehatan yang meliputi medis (dokter), paramedis(perawat) dan paramedis non keperawatan yaitu apoteker, analis kesehatan, asisten apoteker, ahli gizi, fisioterapis, radiographer, perekam medis. 2) Tenaga non kesehatan yaitu bagian keuangan, administrasi, personalia dll.

Penempatan tenaga yang tidak sesuai dengan kompetensi dimana tenaga paramedis dipekerjakan pada bagian keuangan yakni bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran.

Berdasarkan dari teori yang ada, diketahui bahwa kinerja yang dicapai tidak akan maksimal sehubungan dengan kompetensi yang ada tidak dilakukan sebagaimana fungsinya.

Menurut Ilyas, Y (2001), Tenaga kesehatan khususnya perawat, dimana analisa beban kerjanya dapat dilihat dari aspek-aspek seperti tugas-tugas yang dijalankan berdasarkan fungsi utamanya, begitupun tugas tambahan yang dikerjakan, jumlah pasien yang harus dirawat, kapasitas kerjanya sesuai dengan pendidikan yang ia peroleh, waktu kerja yang digunakan untuk mengerjakan tugasnya sesuai dengan jam kerja yang berlangsung setiap hari, serta kelengkapan fasilitas yang dapat membantu perawat menyelesaikan kerjanya dengan baik.

Berdasarkan wawancara dengan Kabag Kepegawaian dan Tata usaha RSUD Tengku Sulung dikatakan bahwa penyebab dari  Penempatan tenaga paramedis di bagian bendahara adalah keterbatasan tenaga akuntan dan ekonomi, tenaga akuntan dan ekonomi yang ada masih belum berpengalaman di bagian bendahara rumah sakit, tenaga paramedis yang saat ini menjabat di bagian bendahara sudah dikategorikan lama sekitar 3 tahun lebih sehingga mereka sudah memahami pekerjaannya.

Kebijakan/strategi yang akan dilakukan untuk mengatasi hal tersebut dari pihak manajemen diantaranya sebagai berikut:

1.Membuat protap tentang pengangkatan dan penempatan pegawai.

2.Mutasi dan rotasi secara bertahap yang mana pekerja dengan latar belakang paramedisdikembangkan pada bidangnya sehingga menghasilkan kualitas kerja yang baik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline