Semenjak Pandemi Covid-19 datang menyapa Indonesia, perasaan was-was selalu menghantui jiwa-jiwa didalamnya. Bagaimana tidak, media telah membangun narasi tentang bahaya Covid-19 semenyeramkan itu. Terhitung sejak Maret tahun 2020, pemberitaan disegala bentuk media dipenuhi oleh kabar pasien yang terkonfirmasi posistif Corona dan atau meninggal olehnya.
Lika-liku pandemi yang kian tak berujung sampai ini artikel di terbitkan, telah membuat kalap hampir semua sektor, tak terkecuali sektor pendidikan. Bagi saya yang menjadi mahasiswa di tahun pertama kala itu, pandemi ini menjadi berita yang kedatangannya sama sekali tak diharapkan. Tahun pertama perkuliahan yang harusnya disibukkan untuk meng-explore diri, hanya berujung #dirumahsaja sembari mengerjakan segala aktivitas dibalik layar gawai.
Tak jarang, teman di kampus lain sambat di media sosial. Sebab, haknya sebagai mahasiswa/i tidak terpenuhi oleh aktivitas perkuliahan secara dalam jaringan (daring) yang dianjurkan pemerintah melalui kebijakan yang dikeluarkannya. Sambatan yang beragam, mulai dari pemberian tugas yang menumpuk sedang materi harus mencari sendiri, sampai hilangnya kabar dosen dari peradaban.
Melihat keadaan yang sedemikian rupa, mendatangkan sebuah syukur karena dulu telah memilih Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sebagai tempat menimba ilmu. Karena jauh sebelum Pandemi Covid-19 merebah menjadi wabah, UMY sudah menerapkan sistem pembelajaran E-Learning yang diberi nama MyKlass yang bisa diakses melalui https://myklass.umy.ac.id/.
Tepatnya, Myklass di launching pada tahun 2016. Awalnya digunakan sebagai kelas pengganti apabila dosen berhalangan masuk ke kelas dan atau sebagai tempat mengakses video pembelajaran beserta jajaran tugas yang menyertainya. Namun sejak perkuliahan harus dilakukan secara daring, MyKlass menjadi sistem utama dalam mengakses segala kebutuhan perkuliahan.
Ditengah semerawut keadaan, tugas terus berdatangan. “Mati Satu Tumbuh Seribu”, kurang lebih seperti itulah istilah yang paling tepat untuk menggambarkannya. Tak terbayang bagaimana rasanya jika tugas-tugas tadi harus ditulis pada double folio yang hasilnya dikirim dalam bentuk foto ke WhatsApp dosen, atau harus berdiskusi dan menjawab kuis di grup WhatsApp yang jika semakin waktu semakin tertimbun kemudian membuat malas apabila ingin me-review.
MyKlass seakan telah menepis bayangan tak mengenakkan tersebut melalui fiturnya yang kompleks dan terintegrasi secara baik. Di halaman depan, sudah disuguhkan pilihan mata kuliah, kalender yang menunjukkan deadline dari semua tugas, sampai tugas yang sudah, sedang dan akan dikerjakan.
Masuk lebih jauh ke pemilihan mata kuliah, terdapat informasi terkait profil dosen, silabus mata kuliah, serta bobot nilai untuk masing-masing tugas yang sudah disediakan.
Untuk memenuhi kebutuhan konferensi video, disediakan BigBlueButton (BBB) berbasis web. Sehingga mahasiwa tidak perlu repot lagi mengunduh aplikasi atau software tambahan. Sebagai tambahan, disediakan pula fitur presensi, file refrensi, kolom diskusi, kolom kuis, dan kolom tugas yang telah disusun rapi dengan tampilan User Interface (UI) menarik.
Satu lagi, fitur yang sangat membantu saya sebagai mahasiswa yang tidak sabaran dan mempunyai rasa keingintahuan tinggi, yakni adanya fitur grades. Sebuah fitur yang memungkinkan penggunanya mengetahui kalkulasi nilai yang akan diperoleh diakhir semester sebelum nilai Kartu Hasil Studi (KHS) resmi keluar. Fitur ini menawarkan transparansi nilai yang diperoleh melalui bobot nilai setiap tugasnya, sehingga tidak perlu khawatir lagi dengan stigma dosen yang memberikan nilai semaunya.
Pada akhirnya, ditengah pandemi yang sedang berlangsung, UMY telah berhasil menjadi kampus yang mampu beradaptasi dalam melaksanakan kuliah daring dan melindungi hak-hak mahasiswanya. Dengan dukungan MyKlass, saya sebagai mahasiswa merasa sangat terbantu menjalani perkuliahan khususnya dalam mengerjakan segala bentuk tugas. Ntah sampai kapan keadaan ini akan berlanjut, yang pasti adalah waktu tidak akan pernah berhenti dan perkuliahan dengan balada tugasnya akan terus berjalan.