Lihat ke Halaman Asli

Review Buku "Rindu" Karya Tere Liye

Diperbarui: 23 Juni 2019   17:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kali ini penulis akan mengupas kulit - kulit bukunya Tere Liye "Rindu". Novel bestseller yang sudah mengalami 49 kali cetak ulang.

Buku ini berhasil menyeret saya mengalami permenungan yang dalam secara spiritual tentang menjadi manusia seutuhnya. Coba saja sendiri!

Di sampul depan ada semacam stempel yang mengecapnya sebagai Buku Islam Terbaik/Islamic Book Award 2015 namun tetap menjunjung tinggi nilai toleransi, menghormati perbedaan, sangat egaliter.

"Hingga rindu dan melupakan jaraknya setipis benang saja." Ini merupakan sepenggal dialog yang ada didalamnya. Ini adalah cerita tentang RINDU yang sesungguh - sungguhnya. Keliru kalau menganggapnya hanya tentang kegalauan ataupun mengenai kisah kasih kita sebagai manusia biasa.

Gaya penulisan nya menurut saya hampir mirip dengan Pram. Ada unsur sejarah yang diramu dengan kisah - kisah kehidupan yang didalamnya tersirat pertanyaan - pertanyaan tentang hidup kepada Sang Khalik. Buku dengan 544 halaman tapi nilai yang terkandung tidak terkira banyaknya, sangat kaya.

Bahasanya ringan walau mengisahkan tentang sejarah, nilai agama, perjuangan dan perjalanan menuju manusia yang seutuhnya. Maka dari itu, kamu wajib baca deh bukunya. Dijamin bakalan mewek sejadi - jadinya karena mengalami penyadaran akan makna hidup. Kalau kamu juga sedang dilanda RINDU buku ini memberikan jawaban untukmu.

Salam Literasi!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline