Lihat ke Halaman Asli

Reaksi Cinta

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ketika kita membahs tentang cinta, maka pembahasan ini tak akan pernah habis dan selalu menarik untuk dibicarakan.

ya cinta...

kata orang jatuh cinta itu menyenangkan, semua terasa indah

maka adalah kata yang menyebutkan bahwa cinta mampu membutakan.

hari - hari pastilah berlalu dengan indah, tak kalah seseorang yang ada, dan selalu memberikan perhatiannya, kasih sayangnya, dan cintanya pada kita.

ok fix, cinta memang indah adanya, tak bisa lagi dipungkiri nikmat tuhan yang satu ini. nikmat tuhan yang memberikan rasa cinta pada setiap makhluknya.

tahukah engkau cinta adalah reaksi kimia yang ada pada hormon tubuh seseorang. reaksi kimia yang ada pada tubuh manusia ini, yang menimbulkan rasa cinta tersebut. nah sekarang logikanya, apabila ada reaksi, suatu saat reaksi itu jenuh dan berhenti.

nah....

pada akhirnya reaksi cinta tersebut akan jenuh dan berhenti serta hilang atau habis bereaksi. maka pada diri orang tersebut tidak ada lagi cinta bagi orang yang dulu ia cintai. secara ilmiah reaksi tersebut dapat ditambahkan / adjust dengan bahan kimia yang lainnya sehingga dapat menimbulkan reaksi kembali. maka adanya istilah cinta harus tetap dipupuk agar awet. setiap orang punya caranya sendiri-sendiri untuk memupuk cinta dengan seseorang, agar hubungan mereka tetap bertahan.

cinta tetaplah cinta, walaupun indah pasti ada pahit manisnya terasa. tiada cinta tanpa sakit hati.

namun , cintailah yang pantas untuk kita cintai. cintai hanya seujung kuku, karena ketahuilah bahwa cinta yang mendalam dan tinggi hanya untuk sang pencipta. jadi jika kita diberikan ciptaan oleh sang pencipta (manusia) cintailah karena sang pengkarya. maka takkan kau temukan sakitnya hati, karena Ia sang pencipta, yang akan terus membuat hal-hal yang indah yang akan terus engkau kagumi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline