KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1
PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN
NAMA CGP ANGKATAN 7 : LASMINAH, S.Pd
NAMA FASILITATOR : SUYATNO, M.Pd.,M.Kom
NAMA PENGAJAR PRAKTIK : IKA VIDIASARI ARISTAWATI, S.Pd
Tujuan Pembelajaran Khusus:
- CGP membuat kesimpulan (sintesis) dari keseluruhan materi yang didapat, dengan beraneka cara dan media.
- CGP dapat melakukan refleksi bersama fasilitator untuk mengambil makna dari pengalaman belajar dan mengadakan metakognisi terhadap proses pengambilan keputusan yang telah mereka lalui dan menggunakan pemahaman barunya untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan yang dilakukannya.
Kegiatan Pemantik
"Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik"
(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).
Kutipan dari Bob Talbert
- Dari kutipan di atas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang Anda pelajari saat ini? Kaitan kutipan di atas denganproses pembelajaran yang sedang saya pelajari saat ini adalah berkaitan dengan keterampilan seorang pemimpin dalam mengemban salah satu perannya yaitu pengambil keputusan, khususnya pada kasus-kasus yang berkaitan dengan nilai-nilai kebajikan atau kasus-kasus dilema etika (kasus yang sama-sama benar).
- Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita? Nilai-nilai atau prinsip-prinsip dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita adalah dengan penngambilan keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan dan berpihak pada murid. Dengan pengambilan keputusan yang diambil tersebut dapat menjadi rujukan atau teladan bagi seluruh warga sekolah dan lingkungan sekitarnya.
- Bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid, dalam pengambilan keputusan Anda? Sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi dalam pengambilan keputusan yaitu dengan menyesuaikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar murid agar murid mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik serta senantiasa aman dan nyaman.
- Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda.
Education is the art of making man ethical.
Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.
~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~ Maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran pada modul ini adalah bahwa modul ini memberikan pembelajaran dalam pengambilan keputusan yang memuat unsur dilema etika yang didasarkan pada rasa penuh tanggung jawab, nilai-nilai kebajikan universal, dan berpihak pada murid.
- Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin? Seorang pemimpin dalam mengambil sebuah keputusan harus berpedoman pada filosofi Ki Hadjar Dewantara dengan Pratap Triloka yaitu : 1) ING NGARSO SUNG TULODHO artinya seorang pemimpin harus menjadi teladan yang dapat dicontoh sehingga dalam mengambil keputusan dapat dilaksanakan; 2) ING MADYO MANGUN KARSO artinya seorang pemimpin harus mampu memberikan/ mengobarkan semangat kepada orang lain untuk memiliki kekuatan dan kemampuan dalam mengambil keputusan; 3) TUT WURI HANDAYANI artinya seorang pemimpin harus mampu mempengaruhi dan memberikan dorongan/ dukungan positif agar orang lain mampu mengambil sebuah keputusan yang bertanggung jawab dan berpihak pada murid dengan mengedepankan nilai-nilai kebajikan.
- Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan? Nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita sebagai seorang pendidik adalah nilai-nilai kebajikan sebagai pedoman dalam dan ketika menjalankan tugas. Salah satunya adalah berpihak pada murid dan tanggung jawab, artinya sebuah keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan dan berpihak pada murid. Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab yang tertanam dalam diri kita dapat mencerminkan bagaimana prinsip diri kita berdasarkan unsur pengambilan keputusan yang mampu menciptakan kondisi well-being dalam ekosistem pendidikan.
- Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya. Kegiatan coaching adalah proses peningkatan kompetensi yang dimiliki guru dalam menyelesaikan sebuah permasalahan yang dihadapinya. Dengan kegiatan coaching, proses pengambilan keputusan mampu diarahkan pada hal-hal yang positif yang berpihak pada murid, sehingga lebih efektif karena keputusan yang diambil berdasarkan pemberdayaan potensi individu sebagai pendidik , yang menghasilkan keputusan yang bertanggung jawab.
- Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika? Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan terutama terhadap kasus dilema etika. Guru yang memiliki tingkat sosial emosional dengan baik, maka ia akan memiliki kesadaran diri yang baik pula, sehingga mampu menunjukkan integritasnya dalam mengambil keputusan . Dengan demikian keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan dengan baik dan tepat.
- Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik? Pada pembahasan studi kasus yang fokus pada moral dan etika, nilai yang dianut seorang pendidik adalah kebenaran, kepedulian, keadilan, toleransi, kasih sayang dan tanggung jawab. Dengan berpegung teguh pada nilai-nilai tersebut, maka sebuah keputusan yang diambil, diharapkan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan prinsip berpihak pada murid sehingga mampu mendorong kemajuan pendidikan menuju ke arah yang lebih baik.
- Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Pemimpin pembelajaran harus mampu mengambil keputusan secara tepat pada komponen-komponen pembelajaran yang berkaitan dengan proses pembelajaran sehingga mampu menciptakan lingkungan positif, kondusif, aman dan nyaman saat berada di lingkungan sekolah agar tumbuh kembang anak dapat berjalan secara optimal.
- Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda? Tantangan-tantangan untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika adalah kompleksitas permasalahan yang dihadapi, ketidakpastian, dan komitmen yang tinggi dari masing-masing individu untuk lebih diakui. Selain itu juga adanya kelompok-kelompok yang pro dan kontra terhadap sistem yang dijalankan oleh pemangku kebijakan sekolah. Hal ini berkaitan dengan perubahan paradigma di lingkungan saya yaitu individu lawan kelompok, kebenaran lawan kesetiaan, rasa keadilan lawan rasa kasihan dan jangka pendek lawan jangka panjang.
- Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda? Pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita adalah dengan pemetaan kebutuhan belajar murid yang disesuaikan dengan kesiapan belajar murid, minat belajar murid dan profil belajar murid. Dari hasil pemetaan tersebut dapat digunakan untuk menyusun rencana pembelajaran berdiferensiasi, yang mana potensi murid kita dapat dikembangkan secara maksimal sesuai dengan kebutuhannya.
- Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya? Seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan masa depan murid-muridnya dengan menanamkan konsep karakter yang baik terlebih dahulu dan menanamkan nilai-nilai kebajikan universal dalam diri murid. Dengan demikian murid memiliki rasa penuh tanggung jawab dari dalam dirinya, sehingga murid akan mampu meraih masa depannya yang cerah sesuai dengan kodrat dirinya.
- Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya? Kesimpulan yang dapat ditarik dari keterkaitan modul ini dengan modul-modul sebelumnya adalah seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil sebuah keputusan harus berpedoman pada filosofi Ki Hadjar Dewantara dengan Pratap Triloka, menerapkan nilai-nilai dan peran guru penggerak dengan dilandasi nilai-nilai kebajikan universal serta mampu mengelola kompetensi sosial dan emosionalnya dalam mengidentifikasi permasalahan. Ketika mengambil sebuah keputusan dapat menggunakan percakapan coaching untuk memudahkan keputusan yang telah diputuskan dengan penuh rasa tanggung jawab.
- Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan? Saya menjadi paham bahwa dilema etika adalah merupakan sebuah situasi/ kasus di mana di situ ada dua situasi/ kasus yang sama-sama memiliki nilai-nilai kebajikan yang saling berbenturan (kedua pilihan benar). Sedangkan bujukan moral adalah merupakan sebuah situasi/ kasus di mana ada dua situasi/ kasus yang mengandung nilai benar dan salah. Penerapan pengambilan keputusan dilema etika harus berdasarkan 4 paradigma, pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Hal-hal yang di luar dugaan saya adalah ketika mengambil sebuah keputusan adanya investigasi opsi trilema, jadi ada penyelesaian kreatif dan tak terpikir sebelumnya.
- Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini? Sebelum mempelajari modul ini, saya pernah menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema. Perbedaannya dengan modul ini tidak begitu jauh karena saya menggunakan paradigma dan prinsip pengambilan keputusan. Akan tetapi untuk 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan, saya belum menggunakan semuanya, karena saya merasa keputusan yang saya ambil sudah tepat dan sesuai. Dengan belajar modul ini, saya berharap saya mampu menerapkan pengambilan keputusan berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan dengan baik.
- Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini? Dampak mempelajari konsep ini buat saya sangat baik sekali karena memberikan pengetahuan dan kemampuan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan situasi/ kasus dilema etika maupun bujukan moral. Perubahan yang terjadi pada cara saya mengambil keputusan sebelum belajar modul ini adalah dengan hanya menggunakan paradigma dan prinsip saja. Akan tetapi sesudah belajar modul ini, semoga saya menjadi lebih baik dalam mengambil sebuah keputusan yang bertanggung jawab dan fokus mengedepankan nilai-nilai kebajikan melalui 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.
- Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin? Sangat penting sekali mempelajari topik modul ini bagi saya sebagai seorang individu dan sebagai seorang pemimpin karena baik sebagai seorang individu maupun sebagai seorang pemimpin selalu berhadapan dengan situasi/ kasus/ masalah dilema etika atau bujukan moral yang harus segera diselesaikan dengan pengambilan keputusan yang tepat dan tidak merugikan orang lain. Agar mampu mengambil keputusan dengan tepat, adil, dan bertanggung jawab maka harus menerapkan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan seperti yang terdapat pada modul 3.1 ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H