Lihat ke Halaman Asli

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.1

Diperbarui: 19 Februari 2023   08:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PERISTIWA (FACTS)

Pada hari Rabu, 8 Februari 2023, jam 14.30, saya memulai membuka LMS untuk mengikuti pembelajaran daring dengan mengikuti pretes,  ketika akan memasuki modul baru yaitu modul 2.1. Ketika melaksanakan pretest, di tengah-tengah kegiatan saya mengalami kendala yaitu terjadi masalah atau error di LMS saya, sehingga saya tidak dapat menyelesaikan pretest saya tersebut. Alhasil pasti nilainya tidak baik, dan saya langsung menghubungi grup Fasil dan PP, dengan alternatif diulangi pada jam 17.00. 

Namun pretest saya tidak dapat saya ulangi karena sudah terekam di sistem LMS. Hari berikutnya saya melanjutkan aktivitas saya dengan mulai dari diri. Pada kegiatan ini saya membuat refleksi individu dengan membayangkan kelas yang saya ampu pada awal tahun ajaran baru dengan segala keragaman murid yang saya ampu. 

Saya juga harus dapat melayani kemampuan murid yang berbeda dengan melakukan pendekatan antara guru dan murid untuk menggali potensi, bakat/ minat,dan meminimalisir perilaku yang kurang baik dengan selalu mengingatkan dengan cara yang baik/ positif. Dengan cara belajar seraya bermain atau bermain seraya belajar maka murid merasa tidak terbebani dalam mengikuti proses pembelajaran. Tentu saja dengan adanya keragaman murid di kelas saya, maka pasti ada tantangan yang harus dihadapi, seperti kesiapan belajar, minat belajar, dan perilaku belajar yang berbeda-beda pula dari masing-masing murid tersebut. 

Untuk mengatasi hal tersebut, saya membagi menjadi 3 kelompok agar pembelajaran tersebut bermanfaat bagi murid dalam mengerjakan tugas secara mandiri. Selain itu, saya juga memberikan kesempatan kepada murid untuk bercerita secara bergantian untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada murid saya tersebut. 

Untuk menjawab segala tantangan dalam pembelajaran dibutuhkan rancangan pembelajaran yang mengakomodasi keragaman tersebut dengan melihat motivasi belajar, perasaan mereka, kemampuan belajar dan pikiran mereka. Selain itu, usaha yang lebih keras, penugasan yang sering diulang-ulang karena itulah daya dukung anak TK, serta menuntun dan mendidik siswa sesuai dengan kodrat mereka.

Setelah membuat refleksi individu, aktivitas saya menuju eksplorasi konsep, dengan memahami dan mencerna setiap materi yang ada, meskipun masih bingung dengan materi tersebut. Dari eksplorasi konsep tersebut, saya mendapatkan pengertian pembelajaran berdiferensiasi, kebutuhan belajar murid melalui 3 aspek yaitu kesiapan belajar murid, minat murid, dan profil belajar murid, beserta contoh cara-cara yang dapat dilakukan guru untuk mengetahui kebutuhan belajar murid. 

Selain itu, pada kegiatan eksplorasi konsep ini, saya juga harus menyimak dan menonton video untuk mendapatkan informasi tentang pembelajaran berdiferensiasi dan kemudian menuangkan pada forum diskusi untuk mendapatkan umpan balik dari sesama teman CGP yang lain. Setelah itu masuk kegiatan ruang kolaborasi, di mana pada kegiatan ini membahas beberapa skenario pembelajaran dengan menganalisis skenario tersebut bersama sesama rekan CGP satu jenjang dengan dipandu fasilitator dan dibersamai pengajar praktik. Kemudian CGP melakukan diskusi daring bersama sesama rekan CGP tentang skenario pembelajaran tersebut. 

Setelah berdiskusi dan mendapatkan hasil yang telah disepakati, maka hari berikutnya CGP bersama kelompoknya melaksanakan presentasi di hadapan kelompok lain serta mendapatkan feedback dari fasilitator. Setelah itu, saya mengunggah hasil diskusi tersebut sesuai kelompok saya. Selanjutnya, saya masuk pada kegiatan demonstrasi kontekstual dengan mengunggah RPPH yang saya buat untuk diberikan umpan balik dari teman, dan mendapatkan feedback serta penilaian dari fasilitator. Selanjutnya kegiatan elaborasi pemahaman bersama instruktur, untuk melakukan koneksi antar materi dan terakhir aksi nyata.

PERASAAN (FEELINGS)

Ketika memulai pembelajaran modul 2.1 ini, perasaan yang saya rasakan pada awalnya adalah sedih karena pada awal mengerjakan pretest, saya sudah mengalami kegagalan, karena ada kendala sinyal atau error pada saat mengerjakan pretest tersebut. Seiring berjalannya waktu, perasaan sedih mulai sedikit demi sedikit hilang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline