Lihat ke Halaman Asli

Menggeser Orang Pribumi ke Pinggiran - Konspirasi Kaum Kapitalis

Diperbarui: 19 Januari 2016   08:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia terdiri dari berbagai-bagai suku, agama, dan ras yang berbeda-beda. Keberagaman telah membawa negeri ini menjadi salah satu bangsa dengan keanekaragaman yang sangat kompleks dan luas. Terdiri dari beribu-ribu pulau yang dikelilingi oleh lautan yang luas. Setiap pulau di negeri ini eksotik adanya dan memberikan ciri khas kesukuan yang sangat kental.

Pada awalnya, pulau-pulau di Indonesia dikuasai oleh satu suku yang pemimpinnya adalah kepala suku yang dipercaya oleh kaum bangsawan disana. Setelah melebur dalam ke-Indonesian yang berdaulat dan dijunjung tinggi sebagai pemersatu Pancasila. Pulau-pulau dinegeri ini mulai berbaur, tidak lagi didiami oleh suku tertentu saja melainkan sudah diisi oleh berbagai-bagai suku dalam satu pulau.

Diangkatlah Bupati, Gubernur dan Walikota untuk memimpin setiap pulau-pulau yang ada dimana orang pribumi (suku anak dalam) diangkat menjadi pemimpin. Perkembangan yang terus melaju pesat membuat daerah-daerah menjadi pecah dan dibagi-bagi lagi menjadi beberapa wilayah yang masing-masing dipimpin oleh kepala daerah.

Beberapa dekade belakangan ini, kita dapat menyaksikan pergantian pemimpin daerah setelah melalui proses pemilihan umum yang demokratis. Banyak pemimpin baru yang terpilih akan tetapi orang-orang tidak menyadari Fenomena yang menggelitik dibalik semua kejadian itu.

Pulau-pulau yang dulunya dikuasai oleh orang-orang lokal kini telah banyak berubah dimana mereka tidak lagi menjadi top leader ditanah sendiri. Justru keberadaan mereka bergeser ke pinggiran dan tersisih oleh kaum kapitalis entah dari mana.

Pemikiran masyarakat yang sudah banyak berubah, lebih maju dan lebih memilih untuk hidup damai dengan siapa saja membuat tatanan sosial sangat fleksibel dan syarat dengan toleransi untuk hidup bersama dalam keberagaman. Perkembangan teknologi informasi juga turut ambil bagian dalam mempersatukan masyarakat yang terdiri dari berbagai-bagai suku, ras, agama dan golongan.

Pentingnya kaum kapitalis dan penyimpangannya
Kaum kapitalis memang sangat berpengaruh di negeri ini. Berperan penting dalam kemajuan perekonomian di suatu daerah. Mereka dapat melakukan apa saja dan memiliki hubungan baik dengan petinggi didaerah tersebut. Tanpa kaum kapitalis tidak ada kemajuan yang signifikan disana. Akan tetapi beberapa dari mereka lebih memilih cara-cara halus dan lembut untuk menyingkirkan orang-orang pribumi lalu dengan diam-diam dan tanpa disadari oleh banyak orang mereka menguasai daerah tersebut. Kaum kapitalis berperan banyak dalam seleksi alam jaman sekarang (apa itu? klik)

“Kita butuh pemilik modal, akan tetapi kita tidak suka cara-cara yang mereka lakukan untuk menaklukkan orang pribumi”. Ini cara-cara kotor yang harus diwaspadai oleh semua pihak. Pemerintah daerah sebagai penengah harus menyadari gerakan masif didaerahnya. Jangan sampai orang-orang lokal jadi korban dan akhirnya kaumnya sendiripun akan tersisih dari tanahnya.

Kepala daerah yang doyan korupsi dan melanggar aturan sana-sini akan sangat mudah dikuasai oleh kaum kapitalis. Lebih tepatnya kaum kapitalis tidak menguasai pemimpin daerah akan tetapi mereka akan menjadikannya teman sejawat. Tanpa disadari, kepala daerah itu akan bersama-sama menggeser kaumnya sendiri ke pedalaman.

Cara licik nan lembut menaklukkan orang pribumi

Berikut cara-cara kotor yang dilakukan oleh sekelompok kaum kapitalis untuk menggeser orang pribumi ke pedalaman.

Merusak kesehatan orang pribumi

Orang-orang kapitalis ini sangat piawai melakukan hal ini. Mereka dengan mudah menguasai produk-produk kuliner dan sembako. Setiap produk yang mereka hasilkan ditambahkan zat kimia berbahaya. Tanpa disadari setiap pelanggan orang pribumi dirusak kesehatannya lewat makanan ini. Lama-kelamaan tapi pasti orang pribumi akan jatuh sakit bahkan sakit-sakitan. Mereka mulai tertekan ekonominya sehingga pada akhirnya mereka menjual tanah dan rumah miliknya kepada kaum kapitalis.

Merusak kesehatan moral generasi muda

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline