Lihat ke Halaman Asli

Lasarus Goleo

Penikmat kata

Seluk Beluk Sekolah Dasar (SD) di Desa Bailengit dari Tahun 1991-1996

Diperbarui: 7 November 2022   14:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gedung sekolah dasar di desa Bailengit (Dok pribadi)

Melalui kesepakatan pemerintah desa serta Badan Permusyawaratan Desa (BPD) desa Bailengit, tepatnya pada tahun 1991 pemerintah desa memberikan subsidi anggaran untuk membangun sekolah cabang tingkat SD dalam desa. Dari hasil keputusan tersebut masyarakat dapat membangun gedung sekolah sekalipun hanya dalam berbentuk darurat. 

Disini dapat dilihat bahwa, sekolah tersebut dibangun atas dasar masyarakat, melalui kesepakatan tersebut maka dana yang ada di desa padakala itu disalurkan untuk pembangunan gedung sekolah tersebut. 

Jumlah ruangan pun masih sangat terbatas yang dibangun saat itu karena hanya tiga ruangan saja. Sedangkan untuk material yang dipakai masih dibilang kalsic karena hanya dibangun secara darurat, seperti digunakan material diding bambu dll. 

Proses pembangunannya sekolah darurat tersebut selama dua tahun, sehingga sekolah tersebut baru beroperasi atau dapat digunakan untuk menjalankan proses belajar mengajar pada awal tahun 1993.

Keterlambatan pembangunan gedung darurat ini punya alasan sendiri mengapa demikian sebab bangunan ini yang sifatnya darurat lalu memakan waktu selama dua tahun. Sebagai mana diketahui ternyata keterlambatan atau kandasnya pembangunan ini dikarenakan anggaran yang menjadi kendala utama. 

Diketahui bangunan dengan ukuran 6 x 18 ini menghabiskan dana Rp. 5. 000.000 dan sesuai kesepakatan dana tersebut diambil dari Alokasi Dana Desa (ADD) yang bersumber dari APBD karena saat itu program Dana Desa (DD) dari APBN belum ada. 

Dengan demikian secarah otomatis dana tersebut masih sangat terbatas pada saat itu maka mengambil jalan pintas bangunan tersebut harus dibangun secarah berlahan.  

 Status sekolah sendiri masih menggunakan SD GMIH Soamaetek. Hal ini dikarenakan sekolah yang dibangun ini adadalah cabang dari sekolah yang berada di desa soamaetek maka satatusnya belum digunakan sebagai SD Negeri Bailengit pada waktu itu. Hal lain yang menjadi faktor penyebab belum diberikan status secara mandiri karena ada regulasi yang mengatur tentang sekolah pada saat itu. 

Bahwasanya, status tersebut dapat diberikan kepada pihak sekolah setelah sekolah tersebut memiliki ruangan sebanyak enam. Sedangkan sekolah ini pada saat itu hanya memiliki bangunan sebanyak tiga ruangan.

 Sekalipun sekolah ini hanya bercabang dari sekolah SD GMIH Soamaetek, namun hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Dengan demikian, sekolah ini dipercayakan kepada salah satu guru yaitu Soleman Timilong untuk mengorganisir sekolah tersebut.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline