Lihat ke Halaman Asli

Lasarus Goleo

Penikmat kata

Puanku dan Tetesan Air Langit

Diperbarui: 1 Oktober 2022   05:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar (Sumber: pixabay.com)

Saat tetesan air langit
Menggempar di mana mana
Aku melari berharap teduh akan ada.

Dikesenyapan yang tak berdamai
Habitatku penuh air dan menggigil
Jiwa dibantai sendu hingga daya tak lagi ada.

Hujan punya nikmat
Walau datang hanya sesaat
Kemudian pergi tanpa restu
dari para penikmatnya.

Waktu redah hujan mengeruk
Hati mulai ditemani duka
Mengingat kepergian puanku ibarat hujan.

Aku tak punya kuasa
Mendatangkan hujan dan puanku kembali
Lentera ilahi tak mampu direguk.

Puanku
Haruskah ku bersujud diatas jurang
Agar saat pinta hadirmu roboh
Aku gugur tanpa pengetahuanmu.

#Manado, 01 Oktober 2022

Pengarang : Lasarus Goleo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline