Lihat ke Halaman Asli

Zikra LaretaPutri

Mahasiswa, Universitas Andalas

Metode Identifikasi Tumbuhan Paku: Pendekatan Morfologi dan Molekuler

Diperbarui: 15 Januari 2024   07:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Penulis: Zikra Lareta Putri dan Mildawati

Pengidentifikasian tumbuhan perlu dilakukan untuk mengetahui, membedakan dan mengelompokkan tumbuhan. Mengelompokkan atau klasifikasi pada tumbuhan dapat dilakukan dengan pendekatan morfologi dan molekuler. Salah satu kelompok tanaman yang banyak dikaji saat ini adalah kelompok pteridophyte atau yang lebih dikenal paku-pakuan. Tumbuhan ini biasanya tumbuh liar di hutan, epifit pada tumbuhan lain dan ada juga yang dijadikan sebagai tanaman hias karena memiliki bentuk yang menarik.

Pendekatan morfologi dalam pengidentifikasian tumbuhan dapat dilakukan dengan melihat karakter atau ciri morfologi yang dimiliki oleh suatu tumbuhan. Karakter morfologi pada tumbuhan paku diantaranya bentuk rimpang, bentuk sorus, letak sorus, bentuk dan bentuk daun. Karakter morfologi yang diketahui disesuaikan dengan karakter yang terdapat pada buku/jurnal morfologi tumbuhan. Disamping itu Mengidentifikasi tumbuhan juga dapat dengan menanyakan kepada expert (ahli) di bidangnya, jika mengalami kesulitan dalam pendekatan morfologi. 

Selain pendekatan morfologi, pendekatan molekuler juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi tumbuhan paku. Pendekatan molekuler biasanya menggunakan gen penanda (DNA barcoding) untuk menunjukkan variasi genetik. Pendekatan molekuler dapat dilakukan sebagai data pendukung proses pengidentifikasian secara morfologi atau apabila mengalami keterbatasan ciri-ciri dalam identifikasi secara morfologi. Identifikasi secara molekuler juga sangat diperlukan untuk identifikasi tumbuhan paku yang sulit dikenali. 

Tumbuhan paku memiliki keragaman jenis dan beberapa diantaranya memiliki kemiripan secara morfologi. Spesies berbeda dengan genus yang sama, biasanya memiliki kemiripan secara morfologi. Morfologi dari tumbuhan paku juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan tempat hidupnya. Jenis paku yang hidup pada dataran rendah tentunya memiliki perbedaan morfologi dengan paku yang hidup di dataran tinggi walaupun merupakan jenis yang sama. Salah satu contoh tumbuhan paku yang memiliki kesamaan morfologi adalah Azolla pinnata dan Azolla microphylla. Kedua spesies ini merupakan jenis paku air yang memiliki kesamaan morfologi, namu dapat dibedakan menggunakan gen rbcl. Oleh karena itu pendekatan secara molekuler dapat menjadi solusi untuk memecahkan masalah ini. Identifikasi menggunakan penanda molekuler mampu mengidentifikasi tanaman secara cepat dibandingkan pendekatan morfologi (konvensional).

 Pendekatan morfologi dan molekuler merupakan teknik identifikasi tumbuhan yang saling mendukung satu sama lainnya. Pendekatan yang menggunakan karakter morfologi, akan menghasilkan kunci determinasi yang akan membantu proses identifikasi dan pendekatan molekuler dapat menghasilkan pohon filogenetik untuk mengetahui hubungan kekerabatan antar spesies. Proses identifikasi sangat penting untuk menjaga kelestarian dan konservasi tumbuhan paku yang sudah hampir punah atau langka, karena dengan mengetahui jenis dari suatu tumbuhan akan memudahkan proses konservasinya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline