teriris hati melihat tangisan bayi mungil ini dalam dekapan seorang ibu disalah satu pemukiman wilayah pesisir suku bajo, kelurahan petoah kecematan abeli, kurang lebih pukul 16.00, saat itu hujan mengguyur wilayah tersebut, dan secara tidak sengaja saya bermaksud untuk berbincang dengan ibu yang berada dilokasi tersebut, sebelum itu saya sempat memperkenalkan diri saya, karna maksud saya adalah untuk melihat perilaku masyarakat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah dikampus, tetapi saat saya lagi berbincang dengan warga dirumah ibu dari anak munggil itu, tiba-tiba terdengar suara tangis yang saya sendiri mengira itu hanya tangisan seorang anak untuk disusui oleh ibunya, melihat dan menyaksikan hal ini, saya terkejut melihat kondisi sang adik kecil munggil itu, ternnyata sang adik menderita gizi buruk, saya sangat teriris melihat kondisi adik itu, yang menampakan wajah lemah , tangan yang mengecil, kaki yang tak berdaya, dan kepala yang membesar, dan suara isak tangis yang keluar dari mulutnya. terlebih lagi saya mendengar cerita sang ibu dengan mata yang berkaca-kaca, yang seolah-olah mengambarkan penderitaan sang anak, dan ekonomi yang tak memadai untuk pengobatan sang anak. Adik munggil ini sempat mendapatkan perawatan dirumah sakit yang biaya pengobatan. dana pengobatan dibiayai oleh salah satu instansi, tetapi hari berlalu, minggupun berlalu, sang adik tak kunjung memperlihatkan kondisi yang lebih baik, melainkan kondisinya semakin memburuk( ujar sang ibu) dari cerita sang ibu, anak mengalami penyakit gizi buruk dengan gangguan komplikasi diparu-parunya, dengan alasan ekonomipun mereka tak mampu untuk membawa sang adik kerumah sakit bahkan untuk berobat. rasanya hati semakin menyayat hati kecilku, yang turut prihatin dengan keadaan adik munggil itu, terbesit do’a dalam hati kecil ini yang turut mendo’akan agar sang adik kecil ini diberi kesembuahan olleh allah swt. semoga adik ini diberi kesehatan. amin..amin ya robalalamin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H