Lihat ke Halaman Asli

Laraswati Lestari

Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta

KKN Tematik Moderasi Beragama: Apa yang Bisa Dilakukan Mahasiswa?

Diperbarui: 5 Juni 2024   10:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Moderasi beragama adalah konsep yang penting dalam masyarakat majemuk seperti Indonesia. Moderasi beragama berarti mempraktikkan agama dengan cara yang tidak ekstrem, seimbang, dan toleran terhadap perbedaan. Konsep ini menekankan pentingnya hidup berdampingan secara harmonis meskipun ada perbedaan keyakinan.

Dalam Islam, terdapat beberapa dalil yang menekankan pentingnya moderasi beragama dan larangan untuk saling menghina Tuhan agama lain. Salah satu dalil yang paling sering dikutip adalah dari Al-Qur'an, Surah Al-An'am/6:108.

"Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan."

Ayat ini dengan jelas melarang umat Islam untuk menghina atau memaki Tuhan-tuhan yang disembah oleh orang lain. Hal ini untuk menghindari penghinaan balasan terhadap Allah yang dilakukan tanpa pengetahuan dan dalam kemarahan. Ayat ini juga menekankan pentingnya menghormati keyakinan orang lain untuk menjaga perdamaian dan harmoni antarumat beragama.

Selain Al-Qur'an, terdapat juga hadits yang mendukung konsep moderasi dan menghormati agama lain. Misalnya, dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa yang menyakiti seorang dzimmi, maka ia telah menyakitiku, dan barang siapa yang menyakitiku, maka ia menyakiti Allah." (Hadits ini tercantum dalam Sunan Abu Dawud dan Musnad Ahmad)

Hadits ini menunjukkan betapa seriusnya Rasulullah SAW dalam melindungi hak-hak non-Muslim yang hidup di bawah perlindungan umat Islam (dzimmi) dan mencegah tindakan yang menyakiti mereka.

Dalil-dalil ini menegaskan pentingnya moderasi beragama dengan tidak menghina keyakinan orang lain, menjaga hubungan harmonis, dan saling menghormati. Sikap moderasi ini sangat relevan dalam konteks masyarakat yang majemuk dan beragam, seperti Indonesia, untuk mencegah konflik dan mempromosikan kehidupan yang damai dan seimbang.

Jika KKN (Kuliah Kerja Nyata) tematik moderasi beragama ingin dilaksanakan, berikut adalah beberapa ide program yang bisa dijalankan:

1.Dialog Antaragama

Mengadakan dialog antaragama melibatkan tokoh-tokoh agama dari berbagai keyakinan untuk berdiskusi tentang pentingnya moderasi beragama. Acara ini bertujuan untuk menciptakan pemahaman dan toleransi antarumat beragama melalui diskusi yang terbuka dan konstruktif. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline