Lihat ke Halaman Asli

Rumah Bapa

Diperbarui: 12 Maret 2017   12:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tanda waktunya abadi tanpa segmentasi
Taman jiwa bersemayam tenang dan tenteram
Tanya umat seisi bumi dan semesta alam yang tidak berujung
Tanah terjanji tanpa tepi menguak nurani
Tatkala insan berjalan hanya sendiri,
Tanpa kaupahami, Ia menyambutnya sebagai anak dombanya

Rumus dan teori tidak berbunyi di sini
Ruang dan waktu itu nisbi dan ilahiah
Rumor pun menjadi kesia-siaan konyol
Rusak binasa bagi sesiapa yang mencoba menginjak esensinya
Rupa-rupa muslihat terhanyut sebagai nista keabadian 

Bapaku Maha Kudus
Bahasa manusia tanpa daya menghunus rapuh
Bahkan jika bukan atas kehendak-Nya
Bahtera Nuh tidak akan terkisahkan selamanya
Bala tentara kegelapan
Bagai setitik anasir kelam
Bawa panjinya menyaru fana
Bakal terhilang tanpa kesan.

12 Maret 2017 dalam kembara asa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline