Menulis adalah kegiatan dasar untuk menyampaikan pikiran kedalam sebuah aksara. Bicara tentang menulis, hasil dari tulisan yang disebut karya biasanya menjadi kenikmatan tersendiri untuk para pembaca. Akan tetapi, terkadang banyak juga yang merasa bahwa menjadi penikmat karya tulisan lebih baik daripada menjadi seorang penulis.
Karena menulis bukan kegiatan yang mudah, harus ada minat dalam diri sendiri untuk membentuk kata demi kata. Lalu bagaimanakah membangun minat menulis? Terutama bagi pemula!
Untuk meningkatkan motivasi menulis, penulis harus menciptakan alasan yang kuat (sangat kuat!). Jika seseorang membaca sebuah buku. Maka buku tersebut dapat membangun pembaca merasa terinspirasi, bahkan termotivasi untuk menulis buku yang serupa. Namun ketika telah mencoba melakukannya dan berujung menjadi terhenti di tengah jalan. Dikarenakan, ide dan rencana yang hanya menjadi wacana, dan tak pernah menjadi kenyataan.
Inilah kesalahan umum yang dilakukan oleh penulis-penulis pemula. Biasanya karena mereka tak memiliki alasan yang kuat mengapa mereka menulis di saat pertama. Karena tak ada alasan yang kuat, maka konsistensi menulis bergantung pada ‘mood’. Ketika ‘mood’ jelek, bukan tidak mungkin penulis menjadi hilang minat dan berhenti menulis.
Apabila alasannya adalah ‘ingin menjadi penulis novel yang best-seller‘, maka penulis bisa saja berhenti menulis ketika buku pertama gagal menjadi best-seller. Akan tetapi, apabila alasannya adalah ‘ingin mengubah cara berpikir pembaca melalui tulisan’ contoh, lalu tak akan menjadi masalah jika buku penulis tidak menjadi best-seller, karena sang penulis tahu betul karya tulisnya akan tetap mengubah cara berpikir orang-orang yang telah membacanya.
Dan yang harus di ketahui, bahwa penulis pemula harus menguasai manfaat dari menulis dan membaca setelah berpikir sebagaimana tujuan tulisan itu terbentuk. Agar tidak terjadi stuck jika sudah kehabisan ide pokok dalam menuangkan tulisan. Yang terakhir adalah jangan terlalu memaksakan diri. Karena menulis itu tak memerlukan cepat atau lambatnya jangka waktu, cukup pelan agar mendapatkan alur yang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H