Lihat ke Halaman Asli

Hal yang Aku Percaya tetapi Tidak Kau Percaya

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kamu selalu percaya, hujan terjadi ketika bumi menangisi dirinya sendiri

Kamu selalu percaya, lengkungan pelangi adalah bumi yang tersungging setelah ditetesi air matanya

bahkan kamu pun percaya bahwa peri-peri berkomplot menyembunyikan harta karun diballik pelangi

"Gugusan bintang memiliki makna yang tersembunyi sejauh jutaan tahun cahaya, makna yang lebih dalam dibandingkan dengan teori-teori  ilmu astrolonomi, makna tentang rasa."

Begitu ucapmu

"Tidak ada perjalanan yang berakhir, semua hanyalah berpindah tempat."

Pun begitu yang kau yakini

Kamu senang membiarkanku tertegun kebingungan

Kau akan tersenyum kecil, sambil memperhatikan

Aku yang berkutat menelaah isi pikiranmu dan membandingkannya dengan pikiranku

Menerka-nerka apalagi ocehanmu mengenai semesta dan segala isinya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline