Lihat ke Halaman Asli

Membentuk Identitas di SMA: Saatnya Remaja Menemukan Jati Diri Mereka

Diperbarui: 6 Juli 2024   21:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Koleksi pribadi. Kegitan Olimpiade Mipa & IPS di SMA Boash Bogor

Kata orang masa SMA adalah masa-masa yang paling indah karena pada masa ini mereka memiliki nostalgia tentang cinta dan patah hati. Tapi apakah benar hanya tentang cinta dan patah hati saja? Sepertinya tidak. Nyatanya, pada masa ini mereka juga mula merasakan dan memiliki pengalaman tentang kecewa, kegagalan, persaingan sesama teman-teman sebayanya yang makin kompetitif, dan masa yang tepat untuk belajar menemukan jati diri mereka msing-masing.

Mengapa pembentukan identitas di masa SMA itu penting?

Pembentukan identitas selama masa SMA sangat penting karena periode ini merupakan masa kritis dalam perkembangan psikologi dan sosial remaja. Remaja pada masa ini adalah mereka yang rata-rata berumur 14 - 17 tahun atau dinamakan remaja tengah. Pada usia ini mereka sudah memiliki kemampuan untuk memikirkan masa depan dan mulai paham akan norma sosial. Pada perkembangan emosionalnya mereka sudah mulai membaik seiring dengan pemahaman yang lebih baik tentang diri sendiri.

Mereka adalah remaja dalam tahap pencarian identitas versus kebingungan peran. Mau jadi seperti apa? Mau bagaimana? dan Apa peran mereka dalam masyarakat?

Beberapa alasan mengapa pembentukan identitas di masa SMA itu penting adalah

  • Identitas yang kuat membantu mereka mengurangi kebingungan dan kecemasan terkait dengan siapa diri mereka dan peran mereka dalam kehiupan pribadi dan sosial.
  • Identitas yang jelas memberikan arah atau pandangan dalam membuat keputusan tentang pendidikan, karier, dan hubungan. Membantu mereka dalam memilih jalur yang sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan mereka.
  • Pembentukan identitas yang jelas di masa SMA membantu mencegah krisis identitas dimasa dewasa muda, dimana individu mungkin merasa tersesat atau tidak tahu arah hidup mereka.
  • Identitas yang kuat serig dikaitkan dengan motivasi yang lebih tinggi untuk belajar dan keterlibatan akademik karena remaja merasa bahwa pendidikan adalah bagian penting dari pencapaian tujuan pribadi mereka.

Memiliki identitas yang kuat selama masa ini tidak hanya memberikan panduan untuk keputusan janga pendek tetapi juga membangun fondasi untuk masa depan yang lebih jelas dan terarah.


Faktor-faktor yang memengaruhi pembentukan identitas

Proses pembentukan identitas ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berinteraksi, mulai dari lingkungan sosial hingga pengalaman pribadi. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan identitas remaja adalah kunci untuk mendukung mereka dalam perjalanan menuju kedewasaan.

  • Keluarga memiliki peran pertama dalam memberikan dasar awal bagi pembentukan nilai, sikap, tradisi dan identitas diri. Mereka yang mendapatkan dukungan dan bimbingan yang baik dari keluarga akan lebih merasa aman dalam proses eksplorasi identitas.
  • Teman sebaya memiliki pengaruh besar selama masa SMA. Mereka sering kali menyesuaikan diri dengan kelompok teman sebaya untuk merasa diterima, yang dapat mempengaruhi perilaku dan pilihan mereka. Pada masa ini mereka lebih percaya dengan apa yang teman-teman mereka katakan. Memilih teman-teman sebaya yang baik dan positif bisa membantu mereka untuk menjadi pribadi yang baik pula. Hati-hati dalam memilih teman ya...
  • Kehadiran media sosial dan kemajuan teknologi juga mempengaruhi cara mereka melihat diri mereka dan orang lain. Mereka terpapar pada berbagai identitas dan gaya hidup, yang dapat memperluas wawasan namun juga menimbulkan tekanan untuk memenuhi standar tertentu.


Ketiga faktor tersebut yang memberikan kontribusi besar dalam masa pembentukan identitas mereka. Ada beberapa kasus yang sering dialami oleh kebanyakan dari mereka yang gagal dalam membentuk identitas diri. Misalnya:

  • Konflik keluarga, karena perbedaan harapan antara orangtua dan minat atau bakat mereka. Atau karena komunikasi yang buruk, yang menyebabkan penurunan motivasi dan performa akademik atau mereka akan semakin bingung dalam membentuk identitas yang jelas yang bisa berlanjut hingga masa dewasa.
  • Tekanan teman sebaya. Hanya karena keinginan yang kuat untuk diterima oleh teman sebayanya sering mengakibatkan mereka mengabaikan identitas asli mereka. Hal ini bisa menyebabkan keterlibatan mereka dalam perilaku berisiko yang dapat merusak kesehatan fisik dan mental. 
  • Pengaruh negatif dari media sosial. Kurangnya kemampuan dalam menilai konten media sosial secara realistis dan kurang dapat memahami bahwa banyak dari apa yang mereka lihat adalah hasil manipulasi atau hanya sebagaian dari kenyataan yang ada. Hal ini bisa menyebabkan masalah seperti kecemasan, depresi atau gangguan makan akibat perbandingan sosial yang tidak sehat dan penolakan terhadap identitas pribadi karena tekanan untuk menyesuaikan diri dengan standar yang tidak realistis.
  • Ketidakseimbangan antara kemandirian dan kontrol orang tua. Kontrol yang berlebihan dari orang tua akan menyebabkan mereka mengalami kesulitan dalam mengembangkan kemandirian dan membuat keputusan sendiri serta akan membatasi kesempatan mereka dalam mengeksplorasi minat dan bakat yang dimiliki.

Bagaimana cara menemukan jati diri?

Ada beberapa cara yang bisa dicoba oleh remaja SMA dalam proses menemukan jati diri mereka.

  • Eksplorasi minat dan bakat. Dengan cara mengikuti organisasi atau kegiatan ekstrakulikuler di sekolah dan mencoba berbagai hobi seperti menulis, melukis, bermain musik atau hobi lainnya yang positif.
  • Refleksi diri, dengan cara berbicara dengan teman, keluarga atau mentor yang dapat memberikan perspektif baru dan membantu remaja memahami bagaimana mereka dilihat oleh orang lain.
  • Pembuatan keputusan yang mandiri seperti mengambil keputusan sendiri tentang hal-hal kecil membantu mereka mengembangkan rasa tanggung jawab dan pemahaman tentang apa yang mereka inginkan. 
  • Membangun hubungan yang positif dengan teman yang memiliki nilai dan minat yang sama dapat membantu mereka merasa didukung dan dimengerti.
  • Belajar dari kesalahan dan mengatasi rintangan akan membuat mereka memahami kekuatan, kelemahan, ketahanan serta rasa percaya diri.

Menemukan jati diri adalah perjalanan yang melibatkan eksplorasi berbagai aspek kehidupan, baik internal maupun eksternal. Dengan mencoba berbagai pengalaman, merefleksikan diri, dan mencari dukungan dari lingkungan sekitar, remaja SMA dapat membangun identitas yang kuat dan memahami diri mereka dengan lebih baik. Proses ini bukan hanya penting untuk perkembangan pribadi mereka tetapi juga untuk persiapan menuju kehidupan dewasa yang mandiri dan bermakna.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi mereka yang saat ini sedang berada di masa remaja usia SMA. Tetap semangat dan berusahalah menjadi pribadi yang lebih baik dari hari-hari kemarin. 

***





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline