Dimasyarakat saat ini, seringkali kita mendengar sebuah panggilan yang kadang membuat kita ikut tertawa kecil atau hanya sekedar ikut nyengir kuda. Bahkan untuk beberapa orang bisa sukses membuat mereka tertawa terbahak-bahak.
"Hey boncel sini, kita main yuk." Terdengar ajakan seorang anak remaja pada teman sebayanya yang mempunyai fisik paling pendek diantara teman-teman lainnya.
Sebenarnya itu adalah panggilan yang tidak baik, namun karena hal ini sudah di anggap sudah biasa jadi ya hanya di anggap sebagai gurauan jenaka saja. Padahal bisa jadi psikologis dari orang yang di ejek itu menjadi terluka.
Sekarang ini muncul istilah 'body shaming' yang dideskripsikan sebagai perilaku mengomentari masalah fisik dan penampilan seseorang. Dan paling banyak kasus yang terjadi adalah pelaku body shaming yang dilakukan oleh kita, kaum perempuan.
Mengomentari kekurangan dari fisik orang lain memang tanpa sadar sering kita lakukan. Dari mulai basa-basi, bercanda kelewatan atau bahkan demi mencairkan suasana. Padahal, sebenarnya kebiasaan buruk ini tidak baik dilakukan terus-terusan. Mungkin yang menjadi salah satu faktornya adalah karena ketidaktauan mana yang boleh dikomentari dan yang tidak.
Dampak buruk yang ditimbulkan body shaming, selain berhasil memangkas kepercayaan diri orang yang di komentari atau diejek, ternyata ada alasan lain yang membuat kita harus segera menghentikannya.
1. Sama kejamnya dengan bullying.
Mengomentari kekurangan fisik dari orang lain bisa dikategorikan dengan bullying.
Meski kita tidak melakukan kontak fisik yang merugikan, namun apa yang kita lakukan sudah termasuk bullying secara verbal. Bahkan, tindakan ini lebih kejam karena sangat bisa mempengaruhi pembentukan karakter seseorang.
2. Bisa membuat orang lain semakin tidak percaya diri dan stress.
Komentar bernada negatif kita sanggup membuat kepercayaan diri orang lain menghilang. Bahkan, hal ini bisa berpengaruh buruk dan mengendap selamanya pada diri orang orang itu.
Bahkan hingga akhirnya bisa membuat dia mengurung diri dan stress karena terlalu insecure terhadap penampilan fisiknya.