Lihat ke Halaman Asli

Apakah Emansipasi Wanita pada Era Milenium Sekarang Benar-benar Membawa Dampak Positif Secara Menyeluruh?

Diperbarui: 21 April 2021   08:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Geulgram

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), emansipasi wanita adalah proses pelepasan diri para wanita dari kedudukan sosial ekonomi yang rendah atau dari pengekangan hukum yang membatasi kemungkinan untuk berkembang dan untuk maju.

Seperti yang kita ketahui bahwa tokoh emansipasi wanita di Indonesia adalah R.A Kartini, seorang wanita priyayi jawa yang memiliki pemikiran maju pada zamannya. 

Pemikiran maju yang diusung diekspresikan melalui surat-surat koresponden kepada sahabat yang berada di Belanda. Kumpulan surat tersebut kemudian diangkat menjadi buku yang berjudul "Habis Gelap Terbitlah Terang". 

R.A. Kartini menjadi penggerak emansipasi wanita agar wanita mendapatkan hak atas pendidikan yang bebas dan setinggi-tingginya. Pada zaman penjahahan yang berhak mendapat pendidikan layak adalah anak keturunan bangsawan, sehingga pada masa lalu banyak wanita Indonesia tidak berpendidikan sama-sekali.

 Emansipasi yang diusung oleh R.A Kartini agar kecerdasan wanita diakui dan diberikan kesempatan yang sama untuk menerapkan ilmu yang dimilikinya, sehingga wanita akan lebih percaya diri dan tidak direndahkan oleh kaum pria. Gerakan penyetaraan ini dimulai dengan cara mendirikan sebuah sekolah bagi perempuan. 

Pada masa itu, mereka hanya melayani suami (ranjang) dan mengurusi dapur yang justru mengunci peran wanita menunjukkan dan mengembangkan potensinya. Gerakan R.A. Kartini ini secara perlahan sudah mempengaruhi gerakan wanita pada awal pergerakan di Indonesia pada waktu itu (awal abad 21). 

Seperti pergerakan Aisyiyah yang menjadi pelopor dari persyarikatan Muhammadiyah yang memiliki peran organisasi di bidang pemberdayaan wanita yang dipelopori Nyai Ahmad Dahlan. Setelah itu, diikuti gerakan Muslimat NU dan banyak berbagai gerakan wanita yang lahir dari latar belakang profesi, keilmuan, agama dan lain-lain.

Namun apakah emansipasi wanita pada era milenium sekarang benar-benar membawa dampak positif secara menyeluruh? Menurut saya tidak. Karena ada banyak wanita yang menyalahi kodratnya sebagai wanita dengan mengatasnamakan emansipasi. 

Wanita di zaman milenium saat ini banyak yang berpendidikan tinggi dan gila kerja. 

Berangkat sebelum matahari terbit dan pulang malam hari. Memiliki gaji atau pendapatan besar, lalu terkesan "memandang rendah" suami yang berpenghasilan kecil.

Sikap ini adalah keliru. Sebab bagaimanapun, apalagi sesuai ajaran Islam, suami itu adalah imam, yang berarti sebagai kepala rumah tangga. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline