Lihat ke Halaman Asli

Seni Melatih Otak Guna Mencapai Revolusi Mental

Diperbarui: 7 April 2017   06:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://indoprogress.com/2016/02/revolusi-mental-apa-kabarmu/

Kata Revolusi Mental populer di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang ingin menciptakan paradigma, budaya dan politik yang memiliki pendekatan lebih manusiawi, besahaja, berkesinambungan, dan sesuai dengan budaya asli nusantara. Dalam pelaksanaannya, Indonesia menggunakan konsep Trisakti yang diutarakan Bung Karno pada pidatonya tahun 1963 dengan pilar, Indonesia yang berdaulat secara politik, Indonesia yang mandiri secara ekonomi, serta Indonesia yang berkepribadian secara sosial dan budaya.

Nah, untuk mencapai Revolusi Mental khususnya Trisakti poin kedua yaitu “Indonesia yang mandiri secara ekonomi”, dibutuhkan ketekunan dan fokus. Apalagi dalam bekerja sering kali kita teralihkan oleh notifikasi dari setiap media sosial yang kita miliki. Kalau seperti ini kapan pekerjaan kita bisa selesai? Kapan kita bisa berkontribusi kepada perekonomian Indonesia? Bayangkan kalau setiap pengusaha muda yang dimiliki oleh Indonesia bisa fokus mengerjakan tugasnya? Tentu pekerjaan mereka akan cepat selesai dan mereka akan menjadi lebih produktif.

Otak manusia seperti halnya juga otot, perlu dilatih. Seperti otot yang harus dilatih untuk mengangkat beban berat sedikit demi sedikit, di mana semakin lama dan sering kita berlatih semakin banyak juga beban yang sanggup kita angkat. Pada otak manusia latihannya sangatlah mudah, yaitu dengan mematikan media sosial saat bekerja dan memulai mengerjakan daftar to do listyang kamu miliki hari itu. Begitu terus setiap hari, niscaya kamu tidak akan sadar dari daftar pekerjaan-pekerjaan kecil yang kamu lakukan sepanjang hari, sepanjang minggu, sepanjang bulan, bahkan sepanjang tahun, ternyata ada banyak sekali yang bisa kamu capai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline