Lihat ke Halaman Asli

Animo Pilkada DKI: Ahok, Buni Yani, Umat Muslim, Terima Kasih Kapolri

Diperbarui: 18 November 2016   13:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pilkada DKI sebentar lagi, tetapi animonya sudah menguar hebat dari sekarang. Berbagai isu menarik pun digodok oleh pelbagai pihak untuk turut serta meramaikannya. Tetapi yang paling ramai adalah potongan video kontroversional yang diunggah oleh Buni Yani di akun facebooknya yang pada akhirnya menetapkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai pelaku penistaan agama. Banyak umat muslim yang merasa cidera karena kata-kata tersebut dan melakukan demonstrasi pada 411. Aksi tersebut berlangsung damai dari awal sampai akhir. Rusuh justru dipicu oleh pihak-pihak yang ingin memperkeruh suasana antara kalangan umat beragama dengan Ahok. Untungnya aparat berhasil meredamnya sehingga tidak pecah kerusuhan-kerusuhan yang tidak diinginkan.

Menilik lagi aksi 411, baik itu aparat negara yang melakukan pendekatan dengan sangat baik maupun para pendemo sama-sama kooperatif. Aksi 411 yang sudah berlalu merupakan contoh nyata kematangan demokrasi kita setelah 71 tahun merdeka.

Hasil dari aksi damai yang memancing banyak umat beragama muslim untuk berdemonstrasi ke Jakarta pada 16/11 lalu, resmi menetapkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai tersangka. Dan pada hari ini 18/11, Buni Yani pun mulai diperiksa oleh kepolisian.

Sejak ditetapkannya Basuki Tjahaja Purnama sebagai tersangka, berbagai kalangan termasuk di dalamnya presiden dan tokoh-tokoh ulama menyerukan untuk menunggu terlebih dahulu proses peradilan terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan menghentikan aksi lanjutan yang konon akan dilakukan tanggal 25 November 2016. Bagaimanapun hukum Indonesia harus dipatuhi apapun hasilnya. Sebab kepolisian pun sudah melakukan tugasnya dengan baik dan transparan, professional. Applause yang semarak untuk Jendral Tito Karnavian dan timnya yang sudah mengawal kasus ini sedari awal dan menunjukkan konsistensi aparat sebagai lembaga yang netral, yang mengedepankan persatuan dan kesatuan Indonesia.

Entah Anda pro maupun kontra atau bahkan menjadi pihak yang netral, saya yakin tidak ada di antara kita yang menginginkan perselisihan. Hari ini pun kabar dilangsungkannya doa bersama untuk keutuhan NKRI turut menyemarakkan lini masa. Apapun hasilnya pengadilan ini nanti, aparatur kita sudah bekerja sebaik-baiknya dan patut kita apresiasi. Maaf pun sudah terucap. Hukum sudah berbicara. Tinggal kita menyikapinya dengan bijak, jangan mau dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang memiliki agenda menjelang Pilkada 2017 nanti.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline