Lihat ke Halaman Asli

Terima Kasihku..

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kasih sayang lembut masih kurasa...
hari demi hari ku terjaga dalam peluk hangat kalian...
masih teringat jelas senyum dan tawa dalam benakku..
saat ku terjatuh, dengan penuh sayang kalian obati dengan wajah yang penuh kekhawatiran..
tak pernah kulihat wajah lelah dari wajah kalian yang kusayangi..
hari-hari yang kalian miliki tercurah untukku..
saatku beranjak besar..kalian ajarkanku solat..
saat gempa bumi menggoyangkan rumah...dan ku masih terlelap dalam tidur siang..kalian tetap membangunkan ku untuk mengaji apapun keadaannya saat itu..
saat salah satu dari kalian meninggalkanku...aku sangat sedih...
tak ada air mata mengalir diwajah kecilku hanya mata polos seorang anak berumur 8 tahun melihat jenazah kakek tercinta membujur diruang tamu dengan banyak orang yang mengaji..
ketika ku beranjak dewasa..
ku lihat nenekku duduk dikursinya..
raut wajahnya yang dahulu segar kini mulai mengendur..
namun segurat senyum masih terpancar dari wajah cantik nenek...
ketika kelulusan kuliah dan toga dikepalaku..senyum itu terpancar lagi dari wajah tuamu..bangga akan diriku..
kadang suara kerasku membuatmu sedih..
kadang keacuhanku membuatmu sedih..
namun kau masih tersenyum dan tak lelah mendoakan yang terbaik untuk cucumu...
ketika aku semakin dewasa..
kulihat kau semakin lemah..
raut wajah yang mengendur dan aku belum bisa membalas semua yang telah kau korbankan saat merawatku sewaktu kecil..
tulusnya kasih sayang...cinta...yang kalian berikan untukku...
ketika tubuhmu mulai melemah dan ku lihat kau semakin melemah....terbaring diranjangmu...
masih kau lukisan senyummu dalam hari-hariku...
hari berganti hari.....tahun berganti tahun...tubuhmu semakin melemah...
disaat hari pernikahanku...kau tidak dapat ketempat acara karena tubuhmu semakin melemah
tetesan air mata tak terasa ketika aku memeluk tubuh lemahmu satu hari sebelum hari pernikahanku...dan segala doa-doa terbaik kau ucapkan untukku...
kau tertawa ketika aku dan suamiku datang kerumahmu dengan segala doa lagi yang kau ucapkan...
saat tubuhmu sudah lemah dan Allah lebih menyanyangimu lebih dari kami yang kau cintai...
ku lihat tubuhmu diruang tamu dengan banyak pengajian didalamnya rumah...
ku lihat dirimu tertidur untuk selamanya...
terima kasih Nenek dan kakekku...kasih sayang dan cinta tulusmu takkan kulupakan....kini hanya doa yang dapat kuucapkan...semoga kalian selalu dalam pelukan Allah SWT...
saat aku sudah mempunyai anak...akan ku ceritakan bahwa aku punya kalian yang terbaik yang ku punya dihidupku...
terima kasih...terima kasih atas segala kasih sayang kalian untukku..
terima kasih....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline