Lihat ke Halaman Asli

Kode Etik dan Profesionalisme dalam Menangani Keamanan Cyber Security di Era Digital

Diperbarui: 27 September 2024   23:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Oleh: Larasati Khadijah Kalimantari Karnain

NIM: 410

Mahasiswa Prodi Informatika Universitas Muhammadiyah Malang

PENDAHULUAN

Keamanan siber merupakan elemen krusial dalam melindungi infrastruktur digital dan data sensitif dari ancaman yang kian meningkat seiring kemajuan teknologi. Teknologi yang digunakan dalam berbagai sektor, mulai dari individu hingga pemerintahan, menghadapi risiko besar dari kejahatan siber. Di tengah globalisasi, semakin banyak individu yang menyalahgunakan teknologi, memperparah ancaman keamanan siber. Dengan meningkatnya ancaman tersebut, penting bagi individu dan organisasi untuk membangun benteng digital yang kuat, salah satunya melalui penerapan etika keamanan siber. Oleh karena itu, penerapan etika dan kode etik keamanan siber diperlukan untuk membangun pertahanan digital yang kokoh, menjaga integritas, serta memastikan kepercayaan dalam sistem digital.

Kode etik dalam keamanan siber berfungsi sebagai panduan moral yang menuntut profesional bekerja dengan integritas dan tanggung jawab dalam melindungi data sensitif. Penerapan standar internasional seperti ISO/IEC 27001 membantu memastikan privasi, kerahasiaan, dan keamanan informasi melalui manajemen risiko yang ketat. Kepatuhan terhadap standar ini sangat penting untuk melindungi layanan TI serta menjaga ketersediaannya secara aman.

Selain kode etik, profesionalisme juga memainkan peran penting dalam keamanan siber. Profesionalisme mengacu pada kompetensi dan tanggung jawab yang dijalankan secara konsisten oleh ahli keamanan informasi. Dengan mengutamakan kejujuran dan keterbukaan, profesional dalam bidang ini mampu mencegah kebocoran data, serangan malware, dan memastikan keamanan yang dapat dipercaya oleh pengguna di era digital.

 

PEMBAHASAN

Dalam dunia keamanan siber, penerapan kode etik dan profesionalisme sangat penting untuk menjaga integritas dan kepercayaan pengguna terhadap sistem digital. Hal ini semakin relevan seiring meningkatnya ancaman siber yang mengharuskan para profesional IT bekerja dengan standar etika yang ketat dan bertanggung jawab. Berikut adalah poin-poin penting untuk memahami lebih dalam tentang peran kode etik, profesionalisme, serta tantangan dan solusi dalam menghadapi keamanan siber di era digital:

A. Kode Etik dan Profesionalisme

Pembentukan kode etik profesi IT serta peranan organisasi profesi IT di Indonesia sangat dibutuhkan dalam rangka peningkatan profesionalisme sebuah profesi. Karena seorang yang profesional adalah seorang yang menjalankan profesinya secara benar dan melakukannya menurut etika dan garis-garis profesionalisme yang berlaku. Kode diartikan sebagai kumpulan sandi, buku, undang-undang, dan kata yang disepakati dalam lalu lintas telegrafi. Etik merupakan moral filosofi, ajaran kesusilaan, ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk tentang hak dan kewajiban moral. Tujuan umum sebuah profesi adalah memenuhi tanggung jawabnya dengan standar profesionalisme tinggi sesuai bidangnya, dan untuk mencapai tingkat kinerja yang tinggi dengan orientasi kepada kepentingan publik.

Untuk mencapai tujuan umum profesi, ada 4 kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh sebuah profesi, yakni:

  • Kredibilitas, yakni tingkat kepercayaan dan keyakinan yang dimiliki seseorang atau organisasi terhadap informasi, pernyataan, atau tindakan tertentu.
  • Profesionalisme, yakni sebuah paham dimana nilai-nilai profesional harus menjadi bagian dari jiwa seseorang yang mengemban sebuah profesi.
  • Kualitas jasa, yakni mengacu pada tingkat kecocokan antara harapan pelanggan dan pengalaman mereka saat menggunakan suatu layanan.
  • Kepercayaan, yakni keyakinan seseorang terhadap seseorang, kelompok, atau organisasi, yang dapat memengaruhi hubungan dan interaksi.

B. Implementasi Kode Etik Dalam Dunia Cyber

Cyber crime menjadi ancaman serius yang dapat merusak kepentingan individu, perusahaan, bahkan negara membutuhkan sistem keamanan yang lebih dan karena itu pula Cyber Security hadir. Apasih cybersecurity itu, Menurut journal ("Sosialisasi Cyber Security Untuk Meningkatkan Literasi Digital"., 2022) Cybersecurity adalah suatu kegiatan perlindungan digital terhadap suatu sistem komputer dari beberapa serangan atau akses ilegal yang dapat mengganggu keamanan data dan informasi dalam suatu jaringan. Berikut adalah beberapa poin penting mengenai implementasi kode etik dalam cyber security:

  • Menghargai Privasi Pengguna. Para profesional di bidang keamanan siber harus selalu menghormati privasi pengguna dan menggunakan data dengan cara yang etis. Dalam dunia cyber, ini berarti tidak boleh ada orang atau organisasi yang sembarangan mengakses, membagikan, atau menggunakan data pribadi tanpa izin.
  • Transparansi dan Keterbukaan. Pengguna berhak tahu bagaimana data mereka digunakan dan dilindungi. Keterbukaan ini juga membantu membangun kepercayaan antara penyedia layanan dan pengguna.
  • Menghindari Penyalahgunaan Teknologi. Kode etik mengharuskan para profesional untuk menggunakan pengetahuan dan keterampilan mereka untuk melindungi, bukan merusak.
  • Menghormati Hukum dan Peraturan. Patuhi semua hukum dan regulasi yang berlaku dalam bidang teknologi informasi dan keamanan siber. Melanggar hukum tidak hanya dapat menyebabkan konsekuensi hukum, tetapi juga merusak reputasi profesional dan organisasi.

C. Aspek-aspek Terhadap Keamanan Informasi

Informasi merupakan salah satu aset penting bagi Perusahaan. Perusahaan melakukan pengolahan terhadap informasi, kemudian hasilnya disimpan dan dibagikan. Oleh karena itu kemampuan untuk menyediakan informasi secara cepat dan akurat merupakan hal yang esensial. Keamanan sistem informasi terdiri dari perlindungan terhadap aspek-aspek berikut ini:

  • Confidentiality (Kerahasiaan), yakni aspek yang menjamin kerahasian data atau informasi, memastikan bahwa informasi hanya dapat diakses oleh orang yang berwenang dan menjamin kerahasian data yang dikirim, diterima dan disimpan.
  • Integrity (Integritas), yakni aspek yang menjamin bahwa data tidak diubah tanpa ada ijin pihak yang berwenang (authorized), menjaga keakuratan dan keutuhan informasi serta metode prosesnya untuk menjamin aspek integrity ini.
  • Availability (Ketersediaan), yakni aspek yang menjamin bahwa data akan tersedia saat dibutuhkan, memastikan user yang berhak dapat menggunakan informasi dan perangkat terkait (aset yang berhubungan bilamana diperlukan).

D. Tantangan Cyber di Era Digital

Tantangan keamanan siber di era digital semakin kompleks dan beragam seiring dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya ketergantungan pada internet. Berikut adalah beberapa tantangan utama dalam bidang keamanan siber saat ini:

  • Serangan siber semakin canggih, di antaranya ransomware yang mengenkripsi data korban dan menuntut tebusan untuk mengembalikannya, serta phishing yang menggunakan email atau pesan yang tampak resmi untuk mencuri informasi pribadi.
  • Internet of Things (IoT), Berkembangnya perangkat IoT yang terhubung ke internet menciptakan lebih banyak titik akses yang dapat diserang.
  • Ketergantungan pada teknologi, semakin banyak organisasi bergantung pada teknologi terhubung, risiko serangan meningkat, dan gangguan pada sistem dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan.

E. Pencegahan dan Penanggulangan Cyber

Pencegahan tersebut dapat berupa:

  • Educate user (memberikan pengetahuan baru tentang Cyber Crime dan dunia internet).
  • Use hacker's perspective (menggunakan pemikiran hacker untuk melindungi sistem anda).
  • Patch system (menutup lubang-lubang kelemahan pada sistem).
  • Policy (menetapkan kebijakan dan aturan untuk melindungi sistem Anda dari orang-orang yang tidak berwenang).
  • IDS (Intrusion Detection System) bundled with IPS (Intrusion Prevention System).
  • Firewall.
  • AntiVirus.

Beberapa langkah penting yang harus diambil dalam menanggapi Cybercrime adalah:

  • Melakukan pembaruan hukum pidana nasional dan hukum acara, sesuai dengan kesepakatan internasional yang terkait dengan kejahatan tersebut.
  • Meningkatkan sistem keamanan jaringan komputer nasional sesuai dengan standar internasional.
  • Meningkatkan pengetahuan dan keahlian aparat penegak hukum dalam upaya pencegahan, investigasi, dan penuntutan kasus-kasus yang berkaitan dengan cybercrime.
  • Meningkatkan kesadaran warga negara tentang masalah cybercrime dan pentingnya mencegah kejahatan itu terjadi
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline