Lihat ke Halaman Asli

Laras Amelia S

IAIN Cirebon, Mahasiswa

Bersama Menggunakan QRIS, untuk Meningkatkan Ekonomi Indonesia

Diperbarui: 3 November 2023   14:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Berbicara tentang QRIS, sudah banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia, apalagi jika kita datang ke BAZAR UMKM yang disediakan setiap daerah masing-masing. Seperti BAZAR UMKM BRI di Makkasar, Bazar UMKM di DKI Jakarta saat ulang tahun Jakarta ke-496, kemudian Bazar pameran produk UMKM di DEMAK. Dan masih banyak lagi bazar-bazar yang sudah menggunkan QRIS yang tidak disebutkan.

Oleh karena itu mari kita liat sekeliling kita juga banyak yang menggunkan QRIS dalam bertransaksi, maka dari itu ada pernyataan menyebutkan "UMKM naik kelas dengan menggunakan  QRIS".

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) ialah salah satu alat pembayaran yang ada di Indonesia dari gabungan berbagai macam QR dari semua penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP) yang menggunakan QR Code. Sehingga sudah di gunakan oleh para Merchant UMKM untuk memajukan Indonesia melalui ekonomi digital, dengan cara transaksi menggunakan uang elektronik.

Sejak awal diluncurkan QRIS oleh Bank Indonesia pada tahun 2019, diawali pandemi Covid-19 yang menyebar di Indonesia pada tahun 2020, pemerintah mengeluarkan kebijakan agar tidak berinteraksi antar individu jika tidak mendesak. Sehingga kebijakan tersebut menggoyahkan perekonomian Indonesia sampai (GDP riil) ukuran produk barang dan jasa dalam perekonomian, mengalai pengerutan sebesar 2,07%. 

Yang disebabkan oleh pembayaran secara langsung, namun di tahun 2021 perkembangan perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup besar dikarenakan transaksi menggunakan uang elektronik seperti QRIS yang membantu UMKM meningkat konsumsi dalam negeri, di Desember 2021 peningkatan terbesarnya ialah 58,60%. 

Dengan ini penerapan pembayaran menggunkan QRIS di  berbagai sektor, memberikan banyak manfaat baik keefisiensi perekonomian, mempercepat keuangan inklusif, dan yang pasti mengurangi resiko penularan Covid-19,  hal ini tidak terlepas dari seluruh elemen masyarakar, pemerintah pusat dan daerah, yaitu Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), Penyedia Jasa Pembayaran (PJP), berkolaborasi dengan Bank Indonesia, pemerintah, industri, dari tingkat pusat maupun daerah semakin diperkuat.

Apalagi dengan adanya tren digital, di mana digitalisasi ini mengubah kehidupan masyarakat di berbagai aspek kehidupan, baik dalam berkomunikasi, berbelanja, memesan makanan, pesan tiket kereta, pesawat, memberi hadiah, dan lain sebagainya, semua bisa dilakukan dengan cara daring. 

Begitu juga dengan cara pembayarannya yakni digital sistem pembayaran menggunakan QRIS yang memudahkan pemilik usaha maupun konsumen.  QRIS atau QR ini berlaku secara nasional, dan sudah terintegrasi diaplikasi mobile banking/mobile payment, di bangun bersama BI dan ASPI, didukung berbagai penyelenggara Bank dan Non Bank (Mandiri, BNI, BRI, BCA, BSI, CIMB, BPD, Gopay, Ovo, Dana, Linkaja, Shopee, dan lain-lain), dan menghubungkan dengan sumber dana yang familiar seperti tabungan, kartu debit, uang elektronik dan kartu kredit. Limit pertransaksinya ialah 20 juta. Sudah dipastikan jika kita menggukan QR ini lebih efisien karena satu QR untuk semua.

Beberapa manfaat QR bagi pedagang, tidak perlu uang kembalian, bebas resiko dari pencurian dan uang palsu, mengikuti tren sehingga meningkatkan penjualan, membagun informasi credit profile untuk memudahkan memperoleh kredit ke depannya, transaksi otomatis bisa dilihat setiap saat, lebih praktis karena menggunkan satu QR, menghemat biaya oprasional usaha dan lain-lain. dan bermanfaat juga bagi pengguna/customer, yakni pengeluaran tercatat, cepat dan nyaman, efisien, kekinian dan praktis.

Dengan ini QRIS terbukti menerapkan Prinsipnya yakni  (CeMuMuAH) Cepat, Mudah, Murah, Aman, Handal.  Cepat di sini yakni bertransaksi tidak membutuhkan waktu yang lama, Mudah cukup menggunakan satu aplikasi pembayaran di Indonesia, Murah biayah lebih efisien, tidak ada kembalian yang diganti oleh permen, Aman pembayaran dengan cara nirsentuh tanpa media fisik, Handal transaksi di mana saja dan kapan saja.

Trannsaksi uang elektronik sepanjang tahun 2022 mencapai Rp 399,6 triliun yang merepresentasikan masyarakat Indonesia memilih cashless dari pada membawa uang cash, dengan pertumbuhan yang sangat bagus ini Bank Indonesia mengembangkan QRIS agar bisa dipakai di negara lain. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline