Sebagian besar kekerasan seksual dilakukan oleh orang yang sudah dikuasai oleh pornografi (Komisioner Bidang Pendidikan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) (Retno Listyarti)
Kecanggihan perkembangan teknologi, kini membuat siapapun dapat mengakses film porno hanya melalui ponsel. Meski sudah dilarang, nyatanya bagi sebagian orang, nonton porno menjadi sesuatu yang tidak bisa dilepaskan begitu saja karena hal tersebut sudah menjadi kecanduan.
Baca juga: Anak Nonton Porno, Mungkinkah Karena UU Pornografi Jadi "Macan Kertas"?
Lantas, apa yang terjadi jika seseorang sudah kecanduan nonton porno?
Dilansir dari berbagai sumber, seseorang yang terpapar pornografi nyatanya jauh lebih parah daripada terkena narkoba karena kerusakan akibat kecanduan berat pornografi dapat menurunkan kemampuan kerja otak dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Hal tersebut dipengaruhi oleh bagian otak prefrontal cortex (PFC) yang rusak akibat pornografi.
Baca juga: Empat Tahap Pornografi Mengubah Anak Menjadi Predator
Tak hanya itu, nonton porno juga dapat membuat seseorang mengalami gangguan emosi, sehingga mudah marah dan tersinggung. Selain itu, nonton porno juga dapat membuat pelaku jadi sulit berkonsentrasi dan tidak mampu melakukan interaksi sosial.
Parahnya lagi, kekerasan seksual dapat terjadi karena kecanduan nonton porno. Kasus pemerkosaan yang marak terjadi di masyarakat berawal dari kebiasaan melihat pornografi.
Ciri-ciri seseorang kecanduan nonton pornografi
Dilansir dari laman Alodokter, seseorang yang kecanduan nonton porno akan menujukkan gejala berikut ini":
- Pikiran selalu menjurus ke arah pornografi, walau sedang tidak menonton video porno.
- Tak tahan untuk menonton video porno di mana pun berada, termasuk di tempat umum seperti sekolah atau kantor.
- Terus menonton video porno, walau mengetahui bahaya yang mungkin timbul.
- Merasa tidak puas saat berhubungan seks dengan pasangan jika tidak sambil menonton video porno.
- Merasa kesal ketika diminta untuk mengurangi atau berhenti menonton video porno.
- Sudah mencoba berhenti menonton video porno, tetapi tak kunjung berhasil.
- Menggunakan pornografi sebagai cara untuk mengatasi stres, kesepian, atau kesedihan.
- Skala kecanduannya meningkat, misalnya muncul keinginan untuk mempraktikkan secara langsung apa yang ditonton.