Lihat ke Halaman Asli

LAPSUSKA

Lapas Khusus Kelas II A Karanganyar Nusakambangan

Tim Penilai P2HAM Lakukan Kunjungan dan Evaluasi Mendalam di Lapas Karanganyar untuk Meningkatkan Pelayanan Publik

Diperbarui: 12 Juli 2024   17:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humas Lapsuska


CILACAP, INFO_PAS - Tim Penilai Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia (P2HAM) melakukan kunjungan dan evaluasi ke Lapas Karanganyar. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya untuk memastikan bahwa layanan publik yang disediakan oleh lembaga pemasyarakatan memenuhi standar hak asasi manusia yang telah ditetapkan. Tim penilai terdiri dari berbagai ahli dan pejabat dari Kementerian Hukum dan HAM yang memiliki pengalaman dalam bidang hak asasi manusia dan pelayanan publik, Jumat (12/06/24).

Setibanya di Lapas Karanganyar, tim penilai disambut oleh kepala lapas dan stafnya. Dalam sambutannya, kepala lapas menyampaikan komitmen Lapas Karanganyar untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan yang berorientasi pada hak asasi manusia.

"Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip hak asasi manusia. Kunjungan dan evaluasi dari tim P2HAM ini sangat penting bagi kami untuk mengetahui sejauh mana upaya kami telah memenuhi standar yang ditetapkan," ujar Hisam.

Kunjungan tim penilai dimulai dengan tur ke berbagai fasilitas di Lapas Karanganyar. Mereka mengunjungi ruang kunjungan, blok hunian, ruang kesehatan, dan berbagai fasilitas lainnya. Tim penilai melakukan observasi langsung dan berbincang dengan staf untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang kondisi dan layanan yang tersedia.

Setelah pengecekan menyeluruh, tim penilai menyampaikan beberapa hasil evaluasi terkait sarana dan prasarana P2HAM di Lapas Karanganyar. Pertama, tim menyoroti fasilitas di ruang laktasi yang masih kurang memadai.

Kedua, fasilitas toilet disabilitas di Lapas Karanganyar juga memerlukan beberapa perbaikan. Tim penilai mencatat bahwa toilet ini perlu dilengkapi dengan wastafel, lampu darurat, tombol darurat, dan pintu geser. "Toilet disabilitas yang lengkap sangat penting untuk memastikan aksesibilitas bagi semua penghuni lapas, terutama mereka yang berkebutuhan khusus," kata tim penilai.

Selain itu, tim penilai juga menyarankan penambahan petunjuk arah di kantor utama yang tidak terpantau oleh WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan). "Petunjuk arah yang jelas akan membantu pengunjung dan staf dalam menemukan lokasi-lokasi penting di dalam lapas tanpa perlu mengganggu WBP," jelas tim penilai.

Di blok hunian, tim menemukan bahwa sudah ada area khusus untuk kelompok rentan. "Penempatan kelompok rentan di blok hunian khusus menunjukkan perhatian yang baik terhadap keamanan dan kesejahteraan mereka," ungkap salah satu anggota tim. Namun, mereka juga merekomendasikan penambahan handrail di jalan zigzag untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan dalam bergerak.

Selain itu, tim penilai menyarankan agar ada pelatihan bahasa isyarat dari pihak ketiga. "Pelatihan bahasa isyarat sangat penting untuk memfasilitasi komunikasi yang lebih baik dengan WBP yang memiliki keterbatasan pendengaran," kata tim penilai. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan interaksi di lingkungan lapas.

Terakhir, penyempurnaan data dukung diharapkan selesai sebelum Agustus 2024. "Penyempurnaan Daduk sangat penting untuk memastikan bahwa semua data terkait WBP akurat dan up-to-date, yang akan mendukung proses administrasi dan pembinaan dengan lebih efektif," tegas tim penilai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline