Lihat ke Halaman Asli

Peringati Hari Ibu, Ini Pesan Kohati Cabang Sumenep

Diperbarui: 22 Desember 2018   14:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ayunda Nelly Agustine dalam sesi sambutannya dok pribadi

Korps HMI-Wati (KOHATI) Cabang Sumenep kembali menggelar diskusi dan dialog publik dalam rangka memperingati Hari Ibu ke -90 yang bertepatan pada tanggal 22 Desember 2018. Acara yang bertajuk diskusi dan dialog publik itu di selenggarakan di Aula Kantor BAPPEDA Jln. Trunojoyo 120, Sumenep, Sabtu (22/12/2018).

Diskusi dan dialog publik kali ini mengambil tema " Advokasi Perempuan : Upaya Preventif Dalam Mengatasi Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan Dalam Ranah Domestik, Publik Dan Media Massa Untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Perempuan " .

sesi foto bersama narasumber, kohati, dan peserta dokumentasi pribadi

Acara Diskusi Publik yang dimulai sejak tadi pukul 09:00 WIB itu dihadiri oleh Widiarti (Kapolsek Kota Sumenep) dan Syaiful (DISKOMINFO Kabupaten Sumenep) yang juga sebagai pemateri dan narasumber dalam acara tersebut. Juga turut hadir beberapa OKP, puluhan Mahasiswa, dan siswa tingkat SMA/MA sederajat.

Ayunda Nelly Agustine sebagai Ketua Umum Korps HMI-Wati (KOHATI) Cabang Sumenep dalam sesi sambutannya menyampaikan tentang suatu upaya yang perlu dihadirkan pada sosok perempuan khususnya advokasi dan peranannya didalam ranah domestik.

"perempuan sebetulnya bukan hanya diam, dalam hal ini ialah bagaimana perempuan bisa mengetahui upaya apa saja serta tindakn apa saja yang harus dilakukan oleh seorang perempuan untuk mengantisipasi sebuah masalah yang cukup global mengenai pada tindakan kekerasan dalam rumah tangga atau domestic misalnya, yang dalam hal ini seringkali korbannya adalah perempuan. Akibat dari permasalahan yang global ini, tentunya akan berakibat pada psikis dan psikologis seorang perempuan, tuturnya dalam sesi sambutanya.

Masih dalam sesi sambutannya, Ayunda Nelly sapaan akrabnya, menambahkan tentang  akibat dari pada kekerasan yang global terhadap seorang perempuan dalam ranah domestik, public dan media massa itu, perlu hadirnya suatu perubahan dalam rangka peningkatan kualitas hidup khususnya pada perempuan.

"Sangat perlu hadirnya suatu peningkatan dan solusi atas akibat problem yang terjadi pada perempuan, salah satu contoh misalnya bukan hanya pada sisi sosialnya. Namun justru pada sisi dan letak akibat psikis dan psikologisnya yang perlu kita arahkan pada sisi peningkatan rehabilitasi", imbuhnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline