Takalar, INFO_PAS - Warga binaan perempuan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Takalar senantiasa istiqomah belajar Al-Quran, hal itu terbukti lewat antusiasme warga binaan perempuan mengikuti kegiatan secara rutin.
Salah seorang pengajar dirosa dari Wahdah Islamiyah Takalar, Ustazah Riani, menjelaskan jika warga binaan antusias dalam mengikuti pelajaran.
"Tidak ada kendala MasyaAllah, semuanya semangat untuk belajar mengaji. Itupun kendalanya, kalo misal ada tahanan yang buta huruf. Tidak tau pake bahasa Indonesia, cuma bahasa Makassar," kata Ustazah Riani, Jumat (27/10).
Tapi kami tertantang, dan MasyaAllah semangatnya untuk belajar mengaji dan belajar salat luar biasa," tambahnya.
Ustazah Riani menambahkan jika dirinya merasa bahagia bisa terlibat memberikan pembinaan kepada warga binaan.
"Itu belajarnya mulai dari Alif, kalo pun ada yang sudah tau mengaji kami perbaiki bacaannya. Kalo ada napi baru kami tanya dulu salatnya, wudunya, kalo belum bisa kami ajarkan," tuturnya.
"Kami juga merasa bahagia bisa mengajar di dalam karena di dalam itu rata-rata tidak tau mengaji, perkembangannya sudah memuaskan karena sekarang hafalannya sudah bagus," tambahnya.
Kepala Lapas Takalar, Ashari, menjelaskan jika pembinaan dirosa bagi warga binaan perempuan merupakan bagian dari program pembinaan hasil dari kerja sama dengan Wahdah Islamiyah Kabupaten Takalar.
"Tahun lalu kami sudah tanda tangani perjanjian kerja sama dengan Wahdah Islamiyah terkait upaya optimalisasi pembinaan agama di Lapas Takalar, pengajaran dirosa ini merupakan hasil dari kerja sama itu," pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H