Lihat ke Halaman Asli

lapassragen

Lembaga Pemasyarakatan kelas IIA Sragen

Support Pendaftaran Paten di Perguruan Tinggi, DJKI Gelar Edukasi Paten Drafting

Diperbarui: 25 Juni 2024   13:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

humas

SURAKARTA - Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) bersama Universitas Muhammadiyah Surakarta menginisiasi kegiatan Edukasi Paten Drafting bagi Civitas Akademika Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah dari berbagai daerah.

Edukasi Paten Drafting merupakan pelatihan penyusunan draf spesifikasi Paten yang bertujuan untuk membekali peseta dengan kemampuan menyusun dokumen spesifikasi paten sesuai ketentuan yang berlaku dan siap diajukan permohonannya ke DJKI.

Outcomenya, manual penyusunan Paten akan membantu penemu dan penasihat mereka (inventor) memperoleh keterampilan teknis yang diperlukan untuk mempersiapkan dan mengajukan permohonan Paten yang dirancang dengan baik. Meliputi teori dan praktik, manual ini membawa pengguna melalui proses persiapan, penyusunan, pengajuan, perubahan dan penuntutan permohonan paten. Penyusunan klaim dan deskripsi dijelaskan secara rinci, disertai tips dan ilustrasi.

Kegiatan yang terpusat di Edutorium KH. Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta itu dibuka oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah,Tejo Harwanto, Senin (24/06).

Tejo dalam sambutannya mengatakan, konsep Hak Kekayaan Intelektual kepemilikannya bukan terhadap barangnya melainkan terhadap hasil kemampuan intelektual manusianya.

"Diantaranya berupa ide yang sudah dituangkan dalam bentuk karya nyata," terang Tejo.

"Dan ruang lingkup Kekayaan Intelektual itu sangat luas. Bisa berupa Paten, Merek, Hak Cipta, Desain Industri, Indikasi Geografis dan lain sebagainya," tambahnya.

Kekayaan Intelektual yang telah didaftarkan, ungkap Tejo, akan menambah value suatu barang atau ide.

"Hasil inovasi dan kreativitas akan mendapatkan nilai tambah, value dan pengakuan apabila sudah terdaftar atau tercatat sebagai sebuah Kekayaan Intelektual," sambungnya.

Berbasis data yang dikeluarkan World Intellectual Property Organization (WIFO), Tejo menerangkan, Negara Indonesia masih tertinggal dari beberapa negara lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline