Di tengah keterbatasan dan tantangan, Band Lapaga, yang merupakan hasil binaan dari Lapas Kelas III Pagar Alam Kanwil Kemenkumham Sumsel, terus menunjukkan semangat dan dedikasinya, Jumat (13/07). Mereka tidak hanya aktif dalam latihan musik, tetapi juga menjadi sumber hiburan dan inspirasi bagi para penghuni lapas. Program pembinaan kepribadian melalui musik di lapas ini bukan sekadar rutinitas, melainkan upaya sungguh-sungguh untuk meningkatkan keahlian bermusik para narapidana dan memberikan wadah bagi bakat musik mereka.
Band Lapaga bukan hanya milik warga binaan; mereka juga berhasil melibatkan Kepala Lapas Kelas III Pagar Alam, Muhammad Rolan, yang tak jarang ikut meramaikan panggung dengan suara emasnya. Kehadirannya tidak hanya membangkitkan semangat di antara sesama narapidana, tetapi juga menyentuh hati pegawai dan pengunjung yang datang ke lapas ini. Suara Kepala Lapas yang mengalun indah menjadi tambahan yang tak ternilai dalam setiap pertunjukan Band Lapaga, menciptakan momen kegembiraan dan kebersamaan yang berharga di tengah kehidupan lapas yang terbatas.
Kalapas Pagar Alam, Muhammad Rolan, sangat mengapresiasi setiap upaya yang dilakukan oleh Band Lapaga. Baginya, ini bukan hanya sekadar kegiatan biasa, melainkan investasi nyata dalam pembinaan sosial dan pemberdayaan individu. Harapannya, kegiatan seperti ini dapat terus dikembangkan dan mempengaruhi positif lebih banyak lagi narapidana di masa depan.
Band Lapaga adalah bukti bahwa musik memiliki kekuatan luar biasa untuk menyatukan, menginspirasi, dan membuka peluang baru, bahkan di dalam lingkungan yang penuh dengan rintangan seperti lapas. Mereka memberikan teladan bahwa setiap individu memiliki potensi untuk berubah dan memberi dampak positif, asalkan diberi kesempatan dan dukungan yang tepat. Dengan demikian, Band Lapaga bukan hanya menjadi band di balik jeruji besi, tetapi juga pionir dalam membawa perubahan sosial melalui harmoni musik.
#LapasPagarAlam
#KanwilKemenkumhamSumsel
