Lihat ke Halaman Asli

Lapas Lamongan

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Lamongan

Jalin Koordinasi dengan Kemenag Kab Lamongan, Lapas Lamongan akan Dirikan Ta'limul Qur'an lil Aulad (TQA)

Diperbarui: 4 Desember 2024   17:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Humas Lapas Lamongan

Lamongan, 04 Desember 2024 -- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Lamongan terus berupaya meningkatkan pembinaan spiritual bagi warga binaan. Dalam langkah terbaru, Lapas Lamongan menjalin koordinasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lamongan untuk mendirikan Ta'limul Qur'an lil Aulad (TQA) di lingkungan lapas.
Pertemuan yang digelar pada Rabu, 4 Desember 2024 di kantor Kemenag dihadiri oleh perwakilan Lapas Lamongan, Kepala seksi pembinaan dan anak didik, Yauman Sarif, serta Kasubsi Registrasi dan Bimkemas, dan satu petugas registrasi Lapas Lamongan. Bapak Yauman Sarip, menyampaikan pentingnya pendirian TQA sebagai bagian dari program pembinaan keagamaan. "Kami ingin memastikan para warga binaan mendapatkan pendidikan Al-Qur'an yang terstruktur dan bimbingan spiritual yang lebih mendalam," ujarnya.

Kepala Kankemenag, Bapak H. Mohammad Muhlisin Mufa menyambut baik inisiatif ini. "Kami mendukung sepenuhnya pendirian TQA di Lapas Lamongan. Ini merupakan bentuk sinergi untuk menciptakan pembinaan yang berkesinambungan, sehingga para warga binaan dapat memperbaiki diri dan mempersiapkan kehidupan yang lebih baik setelah bebas," ungkapnya.

Program TQA ini diharapkan dapat memberikan pendidikan dasar Al-Qur'an, mulai dari mengenal huruf hijaiyah hingga mampu membaca dan memahami isi kandungan Al-Qur'an. Selain itu, TQA juga dirancang untuk memotivasi warga binaan mendalami nilai-nilai agama dan menjadikannya bekal hidup.

Tahap awal pendirian TQA mencakup pelatihan guru mengaji dari warga binaan yang sudah memiliki kemampuan mengaji, serta mendatangkan ustadz dari luar. Dalam waktu dekat, Kemenag dan Lapas akan menyusun kurikulum khusus yang sesuai dengan kebutuhan para warga binaan.

Program ini diharapkan dapat menjadi model pembinaan keagamaan di lapas-lapas lain. Dengan adanya TQA, warga binaan tidak hanya menjalani hukuman tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki diri melalui pendekatan spiritual.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline