Lihat ke Halaman Asli

Lapas Kelas IIB Klaten

Lapas Klaten membina, mengayomi dan melayani narapidana yang sedang menjalani proses pidana, untuk menjadi seseorang yang lebih baik dan tidak melakukan kejahatan kembali, sehingga dapat kembali diterima dimasyarakat.

Studi Tiru Kegiatan Kerja Warga Binaan, Lapas Klaten Terima Kunjungan Lapas Perempuan Semarang

Diperbarui: 25 November 2022   16:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalapas Klaten dan Kalapas perempuan Semarang meninjau area pertanian (Dok. Humas Lapas Klaten)

KLATEN, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Klaten menerima kunjungan kerja dari Lembaga Pemasyarakatan khusus Perempuan Semarang (LPP Semarang) dalam rangka studi tiru kegiatan kerja warga binaan pada Jumat (25/11).

Kegiatan ini diikuti oleh 8 pegawai dari LPP Semarang yang terdiri dari Kalapas, pejabat struktural dan para staf. Ahmad Fauzi selaku Kalapas Klaten menerima langsung kedatangannya di ruang Kalapas.

Sebelum memulai kegiatan, Ahmad Fauzi menyampaikan ucapan selamat datang dan inti kegiatan yang akan dilakukan.

"Saya ucapkan selamat datang di Lapas Klaten, disini kami memiliki kegiatan kerja warga binaan yang kami unggulkan, salah satunya adalah budidaya ulat magot, semoga nanti dapat menjadi ilmu baru untuk teman-teman di LPP yang bisa diterapkan ke warga binaan," ucapnya.

Area pengolahan sampah organik dan budidaya ulat magot (Dok. Humas Lapas Klaten)


Setelah itu Kalapas Klaten mengajak para tamu untuk berkeliling ke area kegiatan kerja warga binaan dengan didampingi oleh Kasubsi Kegiatan Kerja berserta staf. Area pertama, melewati brandgang untuk melihat kegiatan pertanian dan peternakan ayam jowo super, bebek, dan kalkun.

Area kedua, para tamu diajak untuk melihat kegiatan perikanan yang berupa kolam koi, nila dan lele yang berada di halaman belakang Lapas.Area ketiga adalah budidaya ulat magot dan pengolaham sampah organik. Disini para tamu melihat langsung proses dan hasil dari kegiatan tersebut.

Area bengkel kerja warga binaan (Dok. Humas Lapas Klaten)


Danang Saputro selaku Kasubsi Kegiatan Kerja, menjelaskan cikal bakal adanya kegiatan budidaya ulat magot tersebut.

"Sebelumnya Lapas Klaten ini mempunyai kendala dalam pengolahan sampah organik, lalu Bapak Kalapas mempunyai ide untuk mengolah sampah - sampah ini, muncul lah kegiatan budidaya ulat magot ini," tuturnya.

Perlu diketahui, budidaya ulat magot di Lapas Klaten ini merupakan satu-satunya kegiatan kerja warga binaan yang ada di UPT pemasyarakatan Jawa Tengah, sehingga menjadi salah satu program unggulan.Setelah itu kegiatan dilanjutkan ke area terakhir yaitu bengkel kerja Lapas Klaten. Disini para tamu melihat kegiatan - kegiatan kemandirian warga binaan seperti pembuatan mainan anak, keranjang, keset dan lukisan.

Dapur Lapas Klaten yang mendapatkan predikat terbaik se Jateng dan sertifikat Halal MUI (Dok. Humas Lapas Klaten)

Selesai berkeliling di area kegiatan kerja, tak lupa para tamu diajak untuk mampir ke dapur Lapas Klaten. Sebelumnya, dapur Lapas Klaten telah meraih predikat penyediaan makanan bersih dan higienis terbaik se Jawa Tengah serta sertifikasi halal MUI.


Pelaksanaan studi tiru berjalan dengan lancar. Sebelum tamu mengakhiri kegiatan studi tiru, Lapas Klaten menyerahkan sedikit kenang - kenangan kerajinan karya warga binaan. (mj)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline