Palopo - Lapas Palopo bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Palopo mengadakan kegiatan skrining kesehatan mental/jiwa dan psikoterapi bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Palopo. Kegiatan ini dilakukan oleh peserta pelatihan tenaga Kesehatan terpadu Kesehatan jiwa Dinas Kesehatan Kota Palopo dan dilaksanakan di aula Lapas Palopo, (06/09).
Setelah skrining awal berupa kuisioner, kegiatan dilanjutkan dengan sesi psikologi klinis yang diberikan oleh dokter dan perawat peserta pelatihan. Selama sesi psikologi klinis, WBP mendapat pendampingan penuh dari dokter dan staff perawatan Lapas Palopo.
Kegiatan ini diikuti oleh 12 petugas Kesehatan, terdiri dari 3 dokter, 6 perawat, dan tiga pendamping dengan peserta sebanyak 50 orang WBP. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kesehatan mental WBP tetap terjaga dan memberikan dukungan psikologis yang diperlukan. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Lapas Palopo untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan para WBP selama menjalani masa pemasyarakatan.
Kepala Lapas Palopo, Erwan Prasetyo menyatakan, "Kami berkomitmen untuk memberikan layanan kesehatan yang komprehensif bagi WBP, termasuk kesehatan mental. Dengan adanya skrining dan psikoterapi ini, kami berharap dapat membantu WBP dalam menghadapi tantangan psikologis yang mereka hadapi."
WBP yang mengikuti kegiatan ini mengaku merasa terbantu dan mendapatkan wawasan baru tentang pentingnya menjaga kesehatan mental. Mereka berharap program serupa dapat terus dilaksanakan secara berkala untuk mendukung pemulihan dan rehabilitasi mereka.
Lapas Palopo berencana untuk terus bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Kesehatan Kota Palopo, guna meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi WBP.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H