Kota Gorontalo-Upaya meningkatkan program pembinaan keimanan dan ketakwaan bagi warga binaan, sebanyak sembilan belas orang penyuluh agama Islam dari Kemenag Kota didatangkan untuk melakukan kegiatan pembelajaran Iqro dan Tadarus di Lapas Kelas IIA Unit Pelaksana Teknis Kanwil Kemenkumham Gorontalo, Senin (31/10/).
Kegiatan pembelajaran Iqro dan tadarus Al-Quran bagi warga binaan yang biasanya dilaksanakan setiap hari Senin sampai dengan Sabtu ini, adalah tindak lanjut dari perjanjian kerja sama yang telah dilaksanakan beberapa tahun sebelumnya antara Lapas Gorontalo dan Kemenag Kota Gorontalo. Namun karena imbas dari covid 19, mengakibatkan pendampingan dari penyuluh agama terhenti masuk ke dalam Lapas.
Kepala Seksi Bimbingan Narapidana Dan Anak Didik (Binadik), Kasdin Lato ketika menyaksikan kegiatan menyampaikan, Pada hari ini Alhamdulilah materi pembelajaran Iqro dan Tadarus Al-Qur'an dapat langsung didampingi kembali oleh para penyuluh agama dari Kemenag Kota Gorontalo, tentunya dengan kehadiran 19 orang tenaga penyuluh agama dari Kemenag setidaknya warga binaan dapat lebih antusias mengikuti pembelajaran ini.
"Pembelajaran Iqro dan Tadarus Al-Quran merupakan salah satu Program kegiatan pembinaan rutin dan berkelanjutan yang dilaksanakan setiap hari senin sampai dengan kamis dalam sepekan, dengan harapan dapat menambah ilmu dan menjadi tolak ukur evaluasi bagi pengelola Taman Pengajian untuk melihat perkembangan kemampuan dan keilmuan para warga binaan yang ada dalam kelas pembelajaran Iqro dan Tadarus, sehingga besar harapan kami agar para warga binaan sebagai santri dapat berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi,"ungkapnya.
Selanjutnya Ketua Umum Tamirul Masjid At-Taubah saat ditemui menyampaikan, Pembinaan Kerohanian ini sendiri, kata Fery, merupakan salah satu program yang diberikan bagi setiap warga binaan selama menjalani hukuman pidana di Lapas. Tujuan dari pembinaan kerohanian ini yakni agar warga binaan lebih mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wata'ala sehingga memiliki keimanan dan ketakwaan yang kuat serta menjadi pribadi yang taat dalam beragama.
"Inshaa Allah setelah proses pembelajaran Iqro dan Tadarus Al-Quran bagi warga binaan yang kami istilahkan santri ini selesai akan dilanjutkan dengan evaluasi capaian pembelajaran untuk selanjut akan kami gelar wisuda santri sebagai penanda pembelajaran Iqro dan Tadarus Al-Quran telah selesai dilaksanakan oleh warga binaan tersebut,"tutupnya.
(Humas Lapas Gorontalo)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H