Lihat ke Halaman Asli

Lapas Gorontalo

Disini Kita Saling Berbagi Informasi Tentang Pemasyarakatan

Perkuat Kualitas Layanan Kesehatan, Lapas Gorontalo Bekali 10 Warga Binaan dengan Pelatihan Kader Kesehatan

Diperbarui: 5 September 2022   13:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyamatan Tanda Peserta Pelatihan Kader Kesehatan oleh Kasi Binadik Lapas Gorontalo Kasdin Lato, Senin, (05/09/2022). (dokpri)

Kota Gorontalo - Upaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan, maka Klinik Pratama Lapas Kelas IIa Gorontalo UPT Kanwil Kemenkumham Gorontalo Menggelar Pelatihan dan Penguatan kepada 10 orang Warga Binaan untuk dipersiapkan menjadi Kader Kesehatan, Senin, (05/09/2022).

"Secara organisasi Lapas Kelas IIA Gorontalo memiliki Klinik Pratama dengan didukung ketersediaan tenaga dokter sebanyak 1 orang dan perawat /tenaga medis sebanyak 4 orang. Olehnya perekrutan dan pelatihan Kader Kesehatan yang berasal dari unsur Warga Binaan merupakan salah satu terobosan untuk peningkatan Layanan Kesehatan di Lapas Gorontalo, khususnya dipersiapkan untuk melakukan upaya Pencegahan Pemberantasan Penyakit Menular (P3M)," ucap Kasi Binadik Mewakili Kalapas pada saat Pembukaan Pelatihan Kader Kesehatan.

Dengan kehadiran 10 orang Kader Kesehatan ditengah-tengah lingkungan Warga Binaan, diharapkan dapat menjadi pioneer, teladan, upaya deteksi dini, quick respon informasi kesehatan sekaligus pendampingan bagi yang Warga Binaan lain yang sedang menderita sakit di dalam Lapas.

Lebih lanjut kasdin menambahkan, bahwa Kader Kesehatan yang dipilih ini, tentunya telah melalui mekanisme penyaringan yang ketat, sehingga nantinya Kader Kesehatan ini berfungsi juga sebagai perpanjangan tangan bagi tenaga medis di Klinik Lapas Gorontalo ketika WBP butuh penanganan darurat kesehatan bagi warga binaan.

"Perlu kami tegaskan bahwa pemilihan dan pengangkatan kader kesehatan ini telah mengacu pada regulasi yang ada dan telah melalui proses assessment resiko dan kebutuhan yang dilakukan oleh Bagian Seksi Pembinaan Narapidana dan Anak Didik (Binadik) serta Klinik Pratama Lapas Gorontalo dengan tujuan untuk mengetahui tingkat resiko yang dimiliki oleh warga binaan jika diangkat menjadi kader kesehatan, selanjutnya hasil tersebut dibahas dalam sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan guna mendapatkan persetujuan pimpinan," Imbuhnya.

dr. Sri Yolanda Djafar ketika dimintai keteranganya usai kegiatan pembukaan pelatihan menyampaikan, selama diamanahkan menjadi Kader Kesehatan senantiasa harus dapat bekerjasama dengan para tenaga medis khususnya dalam layanan kesehatan. Selain itu ketika dalam bertugas agar selalu memperhatikan Kesehatan diri, menjaga Pola Hidup Bersih dan Sehat baik di kamar maupun lingkungan sekitar, selain itu juga harus menjadi contoh bagi warga binaan yang lain.

"Saya ucapkan selamat bergabung para kader kesehatan terbaik, bantulah sesama rekan-rekan warga binaan yang mengalami masalah kesehatan di blok huniannya, segera berikan penanganan medis awal secara cepat dan tepat, karena hari ini kalian telah dibekali dengan pengetahuan tentang Kesehatan dan P3K, maupun penanganan P3M," Tandasnya.

Kegiatan Pelatihan Kader ini turut dihadiri oleh Kasubsi Bimaswat Rofi Oktafianto, dan dr. Sri Yolanda Djafar selaku Kepala Klinik Pratama Lapas Kelas IIA Gorontalo. Turut hadir pula pemateri dari kalangan praktisi dan akademisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Gorontalo diantaranya Dr. Sri A. Ibrahim, M.Kes.

(Humas Lapas Gorontalo)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline