Lihat ke Halaman Asli

LPP Palembang Tandatangani PKS dengan UPT SLB Negeri Pembina Palembang

Diperbarui: 29 September 2024   19:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

*Lapas Perempuan Palembang Tanda Tangani PKS dengan UPT SLB Negeri Pembina Palembang*

Palembang,INFO_PAS-
Dalam menciptakan pelayanan prima bagi Warga Binaan dan masyarakat, Lapas Perempuan Palembang berkomitmen untuk menciptakan zona ramah kelompok rentan meliputi pelayanan publik berbasis HAM. Dengan kategori semua kelompok rentan wajib untuk diberi pelayanan yang terbaik, bukan hanya sarana prasarana yang di perbaiki namun juga bekerja sama dengan pihak terkait. (29/09)

Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk menunjang P2HAM yang sesuai standar maka Lapas Perempuan Palembang melakukan kerja sama ke Sekolah Luar Biasa Negeri Pembina Palembang yang terletak di Kebun Bunga.Diwakili oleh Kepala Urusan Umum Herlina Firdaus dan Operator P2HAM Marita Mara anmunanda, Astrid Mayenda dan Mei Sinta.

Kerja Sama ini meliputi bantuan untuk menerjemahkan bahasa isyarat dan juga sebagai komunikator bagi sahabat tuna rungu dan netra ketika berkunjung ke Lapas Perempuan Palembang untuk keperluan konteks yang lebih formal. Salah satu pegawai Lapas Perempuan Palembang, Mei Sinta juga pernah berkesempatan mengikuti Pelatihan Bahasa Isyarat guna memahami bahasa yang ingin disampaikan / sebagai komunikator penyandang tuna wicara/rungu. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Pusbisindo Sumsel dengan 10 kali pembelajaran.

Desi Andriyani selaku Kalapas Perempuan Palembang mengungkapkan,"Perjanjian Kerja Sama antara dengan SLB ini merupakan langkah penting dalam memperkuat komitmen kami untuk mendukung pendidikan inklusif bagi teman2 berkebutuhan khusus. Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan akses dan kualitas yang sesuai, serta memperluas kesempatan bagi mereka untuk berinteraksi dengan kami. Kami berterima kasih atas kesempatannya untuk bermitra dengan UPT SLB Negeri Pembina Palembang dan juga Pusbisindo dan berharap kerja sama ini dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan," ungkap Desi Andriyani.

"Bahasa isyarat memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan akses komunikasi yang inklusif bagi teman-teman tuli dan mereka yang memiliki gangguan pendengaran. Sebagai bahasa yang kaya dan penuh ekspresi, bahasa isyarat memungkinkan tamu yang berkebutuhan datang ke Lapas untuk dapat berkomunikasi secara efektif, mengekspresikan diri, dan berpartisipasi secara penuh," ujar Herlina. "Dengan memahami dan menggunakan bahasa isyarat, kita tidak hanya memperluas jangkauan komunikasi, tetapi juga mendorong kesetaraan, menghargai keberagaman, serta memperkuat hubungan antarindividu tanpa batasan kemampuan pendengaran," lanjut Herlina.

@Kemenkumham_RI
@Kumhamsumsel
@lpp_palembang
@lpp_palembang
#KumhamSumsel
#Ilham Djaya
#LapasPerempuanPalembang
#lpp_palembang




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline