Lihat ke Halaman Asli

Lapas Slawi

Akun Humas Lapas Slawi dikelola langsung oleh Tim Humas

Warga Binaan Lapas Slawi Ikuti Penyuluhan Hukum Terpadu Upaya Penanggulangan Paham Terorisme dan Radikalisme Terorisme Secara Daring

Diperbarui: 19 November 2024   19:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan zoom di Aula Lapas Slawi/dok. humas

Slawi, 19 November 2024 -  Kementerian imigrasi dan pemasyarakatan, divisi pemasyarakatan Jawa tengah menyelenggarakan kegiatan diskusi virtual melalui Zoom dengan tema "Strategi Pencegahan Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme". Kegiatan ini diikuti oleh warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Slawi dan berlangsung di Aula Dr. Saharjo, Lapas Slawi.

Acara ini diawali dengan sambutan oleh Kepala Bidang Pembinaan Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah, Ahmad Susani, yang menekankan pentingnya kolaborasi dalam membangun kesadaran dan penguatan nilai-nilai kebangsaan di lingkungan pemasyarakatan. 

"Pemasyarakatan harus menjadi tempat pembinaan moral dan pemulihan nilai-nilai toleransi agar warga binaan bisa kembali ke masyarakat dengan semangat kebersamaan dan menjauhi paham radikal," ujar Ahmad Susani.

Peserta Zoom Penyuluhan Hukum/dok. humas

Sebagai narasumber utama, Ahmad Wafi Fauzi dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memberikan pemaparan mendalam terkait pencegahan radikalisme. Ia menjelaskan ciri-ciri awal intoleransi yang dapat berkembang menjadi radikalisme dan akhirnya terorisme, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk menangkalnya, baik secara individu maupun kolektif.

"Radikalisme tumbuh dari ketidaktahuan dan minimnya dialog. Melalui pembinaan seperti ini, diharapkan warga binaan bisa menjadi agen perubahan untuk menguatkan nilai-nilai kebangsaan," ungkap Ahmad Wafi Fauzi dalam sesi pemaparannya.

Para peserta aktif berdiskusi dalam sesi tanya jawab, menunjukkan antusiasme terhadap topik yang dibahas. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Kemenkumham untuk memastikan bahwa Lapas tidak hanya menjadi tempat pembinaan, tetapi juga pendidikan kesadaran akan bahaya paham-paham yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi lapas lainnya untuk terus menggalakkan upaya preventif dalam menangkal intoleransi, radikalisme, dan terorisme di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline