Slawi, 4 September 2024 -- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Slawi turut berpartisipasi dalam kegiatan Workshop Pemetaan dan Prioritas Intervensi pada Kelompok Kunci dan Rentan Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Tegal. Workshop ini diselenggarakan atas kerja sama antara Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal dan United States Agency for International Development (USAID) Bebas TB Jawa Tengah, bertempat di Ruang Adhyasta Meeting Room Hotel Grand Dian Slawi.
Kegiatan yang berlangsung pada Rabu, 4 September 2024, dari pukul 08.00 hingga 14.00 WIB ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait dalam upaya percepatan penanganan TBC di wilayah Tegal. Lapas Kelas IIB Slawi diwakili oleh Kasubsi Perawatan Narapidana dan Anak Didik, Akhmad Budi Hermanto, S.H., M.M., yang ditugaskan langsung oleh Kepala Lapas Slawi.
Workshop diawali dengan pembukaan dan sambutan dari Bagian Kesejahteraan Masyarakat Pemkab Tegal, diikuti oleh pemaparan materi tentang kondisi terkini penanganan TBC di Kabupaten Tegal oleh dr. Sarmanah Adi Muraeny, M.M. Selain itu, sesi mapping atau pemetaan kelompok kunci dan rentan TBC serta diskusi interaktif dipandu oleh Ketua Tim Kerja Penyakit Penular Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Ari Dwi Cahyani, S.Km., M.Kes.
Ahmad Budi Hermanto, S.H., M.M., Kasubsi Perawatan Narapidana dan Anak Didik Lapas Kelas IIB Slawi, menyatakan bahwa partisipasi Lapas dalam workshop ini sangat penting untuk mendukung upaya kesehatan di lingkungan pemasyarakatan. "Dengan adanya workshop ini, kami di Lapas Kelas IIB Slawi bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang langkah-langkah yang harus diambil dalam pencegahan dan penanganan TBC di dalam Lapas. Ini akan sangat membantu dalam melindungi kesehatan warga binaan kami yang termasuk kelompok rentan," ungkap Ahmad Budi Hermanto.
Tujuan dari workshop ini adalah untuk menyusun strategi dan langkah teknis dalam percepatan penanganan TBC, terutama di kalangan kelompok kunci dan rentan di Kabupaten Tegal. Kegiatan ini menjadi acuan penting bagi pihak Lapas Kelas IIB Slawi dalam mendukung program kesehatan dan pencegahan penyakit di lingkungan pemasyarakatan.
Dengan kehadiran perwakilan dari Lapas Slawi, diharapkan akan ada koordinasi yang lebih baik antara instansi kesehatan dan lembaga pemasyarakatan dalam menangani masalah kesehatan, khususnya TBC, di wilayah ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H