KENDAL - Sejak Desember 2022, seorang narapidana bernama ZN menjalani masa pembinaan di Lapas Terbuka Kendal. Melalui pelatihan dan magang di kegiatan pertanian, ZN berhasil mengembangkan keterampilan budidaya tanaman hortikultura.
Setelah dinilai mampu, ZN diberikan kepercayaan untuk mengelola lahan sendiri dan menanam sayuran, tomat, serta cabe. Hasil pertaniannya telah menghasilkan tabungan sebesar 2 juta rupiah dan terus bertambah seiring dengan rutinitas ZN dalam memanen sayuran, tomat, dan cabe setiap harinya.
Dalam menjelaskan metode pembinaan kemandirian, Kalapas Terbuka Kendal, Rusdedy, menekankan pentingnya tiga sasaran utama, yakni pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Pengetahuan diberikan melalui pelatihan, keterampilan diasah melalui kegiatan magang, dan sikap dilatih agar narapidana memiliki sikap dan perilaku yang baik dalam berinteraksi dengan orang lain serta mampu menjalin hubungan yang baik. Hal ini akan membantu narapidana memasarkan hasil produksi mereka dengan baik.
Lapas Terbuka Kendal memberikan pembinaan kemandirian secara holistik dari tahap awal hingga akhir. Misalnya, dalam sektor pertanian, narapidana dilatih mulai dari penyediaan bibit, penanaman, pemeliharaan, hingga panen dan pemasaran. Hasil penjualan produk pertanian menjadi tabungan mereka sendiri. Metode ini berhasil memotivasi seluruh narapidana untuk mengikuti kegiatan pembinaan dengan serius.
Dengan demikian, ZN merupakan contoh sukses dari program pembinaan kemandirian yang dilaksanakan di Lapas Terbuka Kendal. Melalui keterampilan budidaya hortikultura, narapidana mampu mengubah hidupnya, membangun kepercayaan diri, dan meraih kesuksesan di dalam maupun setelah kembali di tengah-tengah masyarakat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H